Bursa Saham AS Menguat Jelang Perdagangan Terakhir Pekan Ini

Indeks Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi di Bursa AS.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Des 2020, 07:21 WIB
Diterbitkan 24 Des 2020, 07:21 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Amerika Serikat (AS) sedikit lebih tinggi, menjelang hari perdagangan terakhir di pekan ini, seiring berlangsungnya momen liburan akhir tahun.

Melansir laman CNBC, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 48 poin. Indeks S&P 500 futures naik 0,12 persen, sementara Nasdaq 100 futures naik 0,08 persen.

Indeks S&P 500 sedikit berubah - naik kurang dari 0,1 persen - di menit-menit terakhir perdagangan. Namun, indeks patokan tersebut berhasil menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Sementara Dow naik 114,32 poin atau 0,38 persen, setelah naik lebih dari 270 poin pada satu titik selama sesi.

Indeks Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi, sebelum menghapus kenaikan tersebut dan menutup 0,29 persen lebih rendah.

"Nalam nama-nama saham teknologi yang mendominasi indeks yang membebani SPX, bukan karena pasar melemah," kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge dalam sebuah catatan.

Saham Netflix dan Microsoft termasuk di antara nama-nama perusahaan teknologi yang menurun, masing-masing turun 2,4 persen dan 1,3 persen.

Penurunan terjadi karena investor mengambil untung hingga akhir tahun, dan ketika Presiden Donald Trump memveto RUU pertahanan.

Langkah itu dilakukan setelah Trump menyebut paket bantuan Covid senilai USD 900 miliar dari Kongres, yang terganjal selama berbulan-bulan dalam prosesnya disebut sebuah "aib" yang tidak sesuai.

Presiden mempermasalahkan pembayaran langsung, yang menurutnya harus dinaikkan dari USD 600 menjadi USD 2.000.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Ini


Dana Bantuan

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Ketua DPR Nancy Pelosi setuju dengan seruan Trump untuk dana bantuan yang lebih tinggi. Dia mengatakan Partai Demokrat akan berusaha untuk meloloskan RUU mandiri dengan persetujuan bulat pada Kamis pekan ini.

Rata-rata indeks utama bergerak beragam menuju hari terakhir pada pekan ini. Nasdaq berada di jalur untuk mengakhiri minggu lebih tinggi, sementara Dow dan S&P 500 sedikit lebih rendah untuk minggu ini.

The Russell 2.000, yang mencapai intraday baru dan penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu, juga lebih tinggi untuk minggu ini.

Di sisi data, klaim pengangguran AS berjumlah 803.000 selama pekan yang berakhir 19 Desember, lebih baik dari perkiraan 888.000, menurut ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Namun, barang tahan lama inti dan pendapatan pribadi keduanya jauh dari harapan di bulan November.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya