Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Mega Tbk (MEGA) cenderung menguat pada pekan ini. Penguatan saham MEGA tersebut terjadi di tengah kabar grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama membeli saham MEGA pada akhir Desember 2020.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 7 Januari 2021, saham MEGA naik 5,71 persen ke posisi Rp 7.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 35 kali. Nilai transaksi harian Rp 205 juta.
Pada periode 4-7 Januari 2021, saham MEGA naik 2,78 persen. Saham MEGA sempat berada di level terendah 7.000 dan tertinggi 7.425. Total frekuensi perdagangan 52 kali dengan volume perdagangan 34.700.
Advertisement
Baca Juga
Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama menggenggam 6,07 persen saham PTÂ Bank Mega Tbk (MEGA).
Mengutip data kepemilikan saham di atas lima persen yang dipublikasikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 Desember 2020, grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama tercatat membeli saham Bank Mega dalam tiga kali transaksi sehingga mengenggam 6,07 persen saham PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Jumlah transaksi pembelian saham terdiri dari tiga transaksi yaitu 304.610.691, 22.624.595, dan 95.572.458. Jadi total saham MEGA yang digenggam Indolife sebanyak 422.607.744 atau setara 6,07 persen saham.
Adapun PT Indolife Pensiontama merupakan perusahaan yang bergerak di asuransi jiwa dan dana pensiun, memulai bisnis pada 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP 585/KM.13/1991.
Jika mengacu pada penutupan perdagangan 29-30 Desember 2020, harga saham MEGA Rp 7.000 dan Rp 7.200, maka nilai pembelian saham MEGA tersebut sekitar Rp 2,95 triliun-Rp 3,04 triliun.
Berdasarkan data RTI, kepemilikan saham MEGA antara lain PT Mega Corpora sebanyak 58,01 persen dan publik 41,98 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan Bank MEGA
PT Bank Mega Tbk mencatatkan laba periode berjalan tumbuh 27,76 persen dari Rp 1,38 triliun hingga akhir kuartal III 2020 menjadi Rp 1,76 triliun hingga akhir kuartal III 2019.
Pendapatan bunga tumbuh 8,2 persen menjadi Rp 2,97 triliun hingga akhir September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,74 triliun.Total aset perseroan tumbuh menjadi Rp 103,82 triliun pada 30 September 2020.
Advertisement