Sambut Kedatangan Perusahaan Unicorn, BEI Siapkan Aturan Baru

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi secara intensif dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Feb 2021, 09:58 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 09:47 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan sejumlah penyesuaian aturan salam raga menyambut kedatangan unicorn di bursa.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi secara intensif dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia mengenai peluang pendanaan melalui pasar modal Indonesia.

“Sebagaimana rekan-rekan ketahui bahwa timing IPO perusahaan berdasarkan kesiapan masing–masing internal perusahaan dalam memenuhi persyaratan IPO termasuk kelengkapan dokumen saat disampaikan ke bursa,” kata Nyoman kepada awak media, Selasa (16/2/2021).

Nyoman mengungkapkan, BEI telah mengambil langkah  terhadap perubahan dan kebutuhan pasar dan telah mempertimbangkan hasil benchmarking ke bursa-bursa global. Pertama, yakni melakukan  penyesuaian Peraturan I-A yang saat ini sedang dalam tahap rule making rule. 

“Bursa menyiapkan beberapa alternatif persyaratan pencatatan sehingga dapat mengakomodasi berbagai karakteristik perusahaan, namun tidak terbatas kepada perusahaan unicorn di Indonesia,” ujar Nyoman.

Kedua, Bursa juga telah mengimplementasikan sektoral baru untuk Perusahaan Tercatat yaitu IDX-IC, pada 25 Januari 2021.

Menurut Nyoman, ada IDX-IC akan lebih mencerminkan sektoral dari Perusahaan Tercatat sehingga mempermudah dalam membandingkan dengan perusahaan tercatat lainnya di BEI maupun Bursa global.

“Ketiga, Bursa sudah melakukan kajian hukum dan berdiskusi dengan otoritas dan stakeholder terkait potensi penerapan Dual Class Shares dengan skema Multiple Voting Shares di Indonesia,” tambah Nyoman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harapan BEI

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ke depan, Nyoman berharap kebijakan yang dilakukan oleh BEI bersama dengan para stakeholder, dapat menarik minat banyak perusahaan di Indonesia, termasuk unicorn untuk dapat memanfaatkan pendanaan di pasar modal Indonesia sebagai “house of growth”.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya