Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham. Hal ini setelah perseroan merilis laporan keuangan yang positif pada 2020.
Mengutip data RTI pukul 10.22 WIB, saham IRRA menguat 3,6 persen ke posisi 2.590. Saham IRRA dibuka naik kencang sekitar 150 poin ke posisi 2.650 per saham. Saham IRRA sempat berada di posisi tertinggi 2.670 dan terendah 2.550 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 10.971 kali dengan nilai transaksi Rp 81,2 miliar.
Emiten distributor alat kesehatan ini mencatatkan pendapatan tumbuh 100,13 persen pada 2020. Perseroan mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 563,88 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 281,75 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 443,46 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 222,15 miliar. Laba kotor perseroan naik 102,65 persen menjadi Rp 120,41 miliar pada 2020.
Beban operasional naik menjadi Rp 42,21 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,19 miliar. Laba operasi tumbuh 80,17 persen dari Rp 43,40 miliar pada 2019 menjadi Rp 78,20 miliar. Laba komprehensif melonjak 82,18 persen dari Rp 33,09 miliar pada 2019 menjadi Rp 60,28 miliar pada 2020.
Total liabilitas naik menjadi Rp 292,93 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 90,26 miliar. Aset IRRA tercatat Rp 535,27 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 325,43 miliar. Perseroan kantongi kas Rp 233,03 miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pembukaan IHSG pada 22 Februari 2021
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)berada di zona hijau pada awal perdagangan saham, Senin, 22 Februari 2021. Hal ini ikuti bursa saham Asia yang positif.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 35,09 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.267,02. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 45,38 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.277. Indeks saham LQ45 menanjak 1,05 persen ke posisi 961,59. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.291,89 dan terendah 6.265,28. Sebanyak 204 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 198 saham diam di tempat dan 68 saham melemah. Total frekuensi perdagangan saham 49.366 kali dengan nilai transaksi Rp 688,3 miliar.
Secara sektoral, 10 sektor saham menghijau yang dipimpin sektor tambang naik 1,32 persen. Diikuti sektor saham keuangan menguat 1,31 persen dan sektor saham industri dasar bertambah 0,81 persen.
Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham YELO naik 34 persen ke posisi Rp 67 per saham, saham MLPL melonjak 16,18 persen, saham BANK meroket 11,01 persen, saham PGJO mendaki 9,84 persen, dan saham MIDI naik 9,55 persen.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan tajam atau top losers antara lain saham PLAN merosot 9,92 persen, saham EDGE tergelincir 6,99 persen, saham BBLD susut 6,97 persen, saham KPIG melemah 6,94 persen dan saham DNAR turun 6,93 persen.
Saham-saham yang dibeli investor asing pada awal sesi perdagangan antara lain saham BBRI sebanyak Rp 41,4 miliar, saham BBCA sebesar Rp 29 miliar, saham INCO sebesar Rp 6,3 miliar, saham BMRI sebesar Rp 5,3 miliar.
Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham ASII sebesar Rp 13 miliar, saham BBNI sebesar Rp 9,5 miliar, saham BRIS sebesar Rp 6,5 miliar, saham KLBF sebesar Rp 1,6 miliar dan saham TBIG sebesar Rp 1,1 miliar.
Bursa saham Asia kompak menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,06 persen, indeks saham Shanghai naik 0,09 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,05 persen dan indeks saham Taiwan meroket 0,76 persen.
Â
Advertisement