6 Saham Emiten Bank Mini Rontok pada 15 Maret 2021

Meski terkoreksi, saham emiten bank mini masih mencatatkan kenaikan tajam sepanjang 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mar 2021, 20:58 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 20:58 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah koreksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),  sejumlah saham emiten bank mini ikut melemah pada perdagangan saham Senin, (15/3/2021). Emiten bank mini memiliki modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.

Meski terkoreksi, saham emiten bank mini masih mencatatkan kenaikan tajam sepanjang 2021. Hal ini seiring sentimen bank digital turut dongkrak sejumlah saham emiten bank mini.

Mengutip data RTI, saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) melemah 6,97 persen ke posisi Rp 374 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.635 kali dengan nilai transaksi Rp 5,6 miliar. Meski saham AMAR koreksi, sepanjang 2021, saham  AMAR sudah naik 31,69 persen.

Selain itu, saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) susut 6,96 persen ke posisi Rp 214 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 500 kali dengan nilai transaksi Rp 2 miliar.

Saham BGTG sudah melemah dalam tiga hari berturut-turut sejak 10 Maret 2021. Meski demikian, sepanjang 2021, saham BGTG melambung 189,19 persen.

Lalu saham PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) merosot 6,94 persen ke posisi Rp 268 per saham. Saham BVIC sudah turun dalam dua hari berturut-turut.

Saham BVIC melemah sejak pembukaan penghentian perdagangan (suspensi) saham BVIC pada 12 Maret 2021. Saham BVIC sempat kena suspensi pada 2 Maret 2021. Sepanjang 2021, saham BVIC meroket 135,09 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Bank Harda Tertekan

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) koreksi 6,9 persen ke posisi Rp 1.955 per saham. Total frekuensi perdagangan 303 kali dengan nilai transaksi Rp 1,5 miliar. Saham BBHI sudah terkoreksi selama tiga hari berturut-turut sejak 10 Maret 2021. Saham BBHI sempat kena suspensi pada 1 Maret dan 4 Maret 2021. Sepanjang 2021, saham BBHI melonjak 361,08 persen.

Kemudian ada saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) tergelincir 6,88 persen ke posisi Rp 298 per saham. Saham DNAR sudah merosot sejak 5 Maret 2021. Selama enam hari perdagangan, saham DNAR tertekan.  Akan tetapi, saham DNAR masih catatkan penguatan 72,25 persen sepanjang 2021.

Saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) susut 6,81 persen ke posisi Rp 2.190 per saham.  Saham BBSI melemah sejak perdagangan saham pada 8 Maret 2021. Di sisi lain, saham BBSI sudah naik 163,86 persen sepanjang 2021.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,53 persen ke posisi 6.324,25. Sebanyak 233 saham melemah sehingga menekan IHSG. 253 saham menguat dan 153 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.212.371 kali dengan nilai transaksi Rp 11,2 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya