Emiten Farmasi Pyridam Farma Bentuk 4 Anak Usaha pada Awal 2021

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), emiten farmasi telah mendirikan empat anak usaha baru pada awal 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Mar 2021, 18:28 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 18:28 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), emiten farmasi telah mendirikan empat anak usaha baru pada 22-23 Januari 2021. Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, empat anak usaha itu didirikan untuk menunjang kegiatan perusahaan.

"Adapun  sumber dana yang digunakan untuk pendirian empat anak usaha itu berasal dari dana operasional perusahaan,” ujar Sekretaris Perusahaan PYFA Nadia Miranty Verdiana seperti dikutip, Kamis (25/3/2021).

Setiap perusahaan membutuhkan modal dasar hingga Rp 200 miliar. Sementara, modal ditempatkan dan disetor mencapai Rp 50 miliar dengan nilai nominal Rp 500 ribu per saham. 

Secara rinci, empat anak usaha tersebut yakni, pertama adalah PT Pyfa Medika Indonesia yang bergerak dalam bidang perdagangan eceran barang farmasi di apotek, alat laboratorium, farmasi, dan kesehatan. Selain itu, jasa pengujian laboratorium dan aktivitas penunjang pelayanan kesehatan.

PT Pyfa Medika Indonesia didirikan dengan modal dasar RP 200 juta. Adapun PYFA memiliki 99 persen dari modal atau setara Rp 49,5 juta. Sisanya dimiliki PT Pyfa Sehat Indonesia sebesar Rp 500 ribu atau setara 1 persen.

Kedua, PT Mega Inter Distrindo yang bergerak di bidang  perdagangan besar farmasi, obat tradisional, kosmetik, serta alat laboratorium, farmasi, dan kedokteran. 

PYFA memiliki 99 persen atau setara Rp 49,5 miliar saham  PT Mega Inter Distrindo. Sementara PT Pyfa Sehat Indonesia memiliki 1 persen saham atau setara Rp 500 ribu. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pyfa Investama Medika

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketiga, PT Pyfa Investama Medika. Yakni perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar atas balas jasa (fee) atau kontrak, aktivitas perusahaan holding, aktivitas akuntansi, pembukuan dan pemeriksaan, aktivitas konsultasi manajemen, aktivitas bisnis dan broker bisnis, serta aktivitas gabungan jasa administrasi kantor. 

Sama dengan dua perusahaan sebelumnya, PYFA memiliki 99 persen atau setara Rp Rp 49,5 miliar saham di anak usaha. Sementara  PT Pyfa Sehat Indonesia memiliki 1 persen saham atau setara Rp 500 ribu. 

Keempat, yakni PT Pyfa Sehat Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan eceran barang farmasi baik di apotek maupun bukan apotek, obat tradisional, kosmetik, alat laboratorium, farmasi, dan kesehatan, serta, perdagangan eceran melalui media, aktivitas pengepakan, dan portal website dan/atau platform digital dengan tujuan komersial.

Pada perusahaan ini, PYFA memegang sebesar 99 persen saham atau setara Rp 49,5 juta. Sementara itu, Direktur PT Pyfa Sehat Indonesia, Yenfrino Gunadi, memegang 1 persen saham lainnya atau setara Rp 500 ribu. 

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 25 Maret 2021, saham PYFA naik 0,55 persen ke posisi Rp 910 per saham. Saham PYFA naik 10 poin ke posisi Rp 915 per saham.

Saham PYFA berada di level tertinggi Rp 920 dan terendah Rp 905 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 212 kali dengan nilai transaksi Rp 633,7 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya