Liputan6.com, Jakarta - Kebangkitan pasar modal syariah di Indonesia memasuki satu dekade pada 2021. Dengan potensi Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pasar modal syariah punya peluang terus berkembang.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi menuturkan, pihaknya optimistis terhadap pengembangan pasar modal syariah. Hal ini seiring potensi populasi muslim terbesar di dunia.
"Kita sangat optimistis dalam konteks pengembangan pasar modal syariah kita ke depannya. Beberapa data pendukung ini menunjukkan bahwa dari sisi environment sangat mendukung. Misalnya saja yang pertama tentu populasi masyarakat muslim Indonesia yang luar biasa besar ini jumlahnya,” ujar dia dalam diskusi virtual 1 Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah, Rabu, 7 April 2021.
Advertisement
Baca Juga
Hasan memaparkan, total populasi muslim di Indonesia mencapai 229 juta, atau merepresentasikan sekitar 13 persen dari populasi muslim di seluruh dunia.
"Ini potensi yang memang menjadi target yang bisa kita harapkan berkembang dari waktu ke waktu ke depannya,” ujar dia.
Ingin tahu mengenai pengembangan pasar modal syariah Indonesia? Berikut rangkumannya, ditulis Selasa (13/4/2021):
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kontribusi terhadap PDB
-Kontribusi terhadap PDB masih terbatas
Total aset pasar modal syariah terdiri dari saham syariah, reksa dana syariah dan sukuk tercatat sebesar Rp 4.597 triliun. Angka ini berkontribusi 29 persen terhadap PDB. Sementara itu, kapitalisasi saham syariah 2020 mencapai Rp 3.550 triliun, atau andil 24 persen terhadap PDB 2020 sebesar Rp 15.434 triliun.
"Ini juga banyak ruang, tentu, dan menjadi ruang yang berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar Hasan.
-Efek syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 452 saham yang masuk daftar efek syariah hingga 1 April 2021. Selain itu, terdapat 168 sukuk syariah dengan nilai kurang lebih Rp 32 triliun dan 293 reksa dana syariah dengan nilai hampir Rp 80 triliun.
Jumlah investor saham syariah meningkat menjadi 85.891 investor per Desember 2020. Banyaknya produk di pasar modal syariah dinilai meningkatkan investor.
Advertisement
Didukung Fatwa MUI
-Didukung Fatwa MUI
Bertepatan dengan satu dekade bangkitnya pasar modal syariah, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Hoesen menyebut, dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat perkembangan produk terus terjadi.
"Hadirnya beberapa fatwa yang mendukung pasar modal syariah ikut mendorong perkembangan produk pasar modal syariah, jumlah saham yang masuk efek syariah terus bertambah demikian juga dengan produk sukuk dan reksa dana syariah," ujar dia secara virtual, Senin, 12 April 2021.
Perseroan berharap masyarakat untuk selalu waspada dan mencari informasi resmi terlebih dahulu apabila ingin investasi di pasar modal syariah..
Strategi OJK
-Strategi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bila literasi di pasar modal syariah masih menjadi pekerjaan rumah (PR).
"Literasi itu masih PR tapi kita tetap optimis dan semangat. kita akan teruskan apa yang kita sudah lakukan selama ini," kata Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi.
Salah satu cara yang dilakukan OJK untuk meningkatkan minat investor sepanjang 2020 ialah mengoptimalkan media sosial. Hal ini ternyata mampu meningkatkan literasi dan inklusi di pasar modal syariah.
"Seperti diketahui sekarang sudah ada 4,5 juta investor (secara umum), padahal setahun kemarin sekitar 3 juta ini berarti upaya kami membuahkan hasil," ujar dia.
Kedua, menggelar pertemuan online. Ketiga, menggelar acara online. OJK juga akan melakukan survei untuk mengetahui lebih detail wilayah mana saja yang memiliki potensi besar terhadap pasar modal tetapi tak memiliki pengetahuan dan infrastruktur memadai.
"Kita juga akan melakukan survei untuk melakukan pemetaan, jadi setiap daerah itu kan enggak sama, jadi daerah mana yang membutuhkan. Kami juga melihat potensi yang besar dan mendorong hal ini," tutur dia.
Advertisement