Kelola Keuangan, Buruh Bisa Jajal Investasi Ini

Pada 1 Mei diperingati sebagai hari buruh. Pada momen ini yuk belajar bagaimana untuk mengelola keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Mei 2021, 08:35 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2021, 07:26 WIB
Ilustrasi kata-kata ucapan, Hari Buruh
Ilustrasi kata-kata ucapan, Hari Buruh. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - May Day, atau Hari Buruh yang diperingati tiap 1 Mei acap menjadi momentum evaluasi kesejahteraan buruh. Di Indonesia, Hari Buruh kerap diwarnai aksi unjuk rasa buruh menuntut sejumlah hak, utamanya berkaitan dengan kelayakan upah.

Untuk tahun ini, upah minimum provinsi (UMP) paling banyak adalah yang berlaku di DKI Jakarta, yakni Rp 4,4 juta. Sementara untuk UMP terendah yakni Yogyakarta sebesar Rp 1,76 juta.

Dengan besaran ini, pekerja atau buruh harus memutar otak untuk mengalokasikannya ke berbagai kebutuhan. Bahkan tak jarang honor ini hanya lewat tanpa sempat disisihkan untuk investasi.

Jangankan investasi, menabung untuk dana darurat saja mungkin akan menjadi cukup sulit. Hal ini mengingat kebutuhan lain yang kian kompleks tiap harinya. Padahal, investasi sangat berguna untuk mencapai kemerdekaan finansial di masa depan.

Lantas, apa yang bisa dilakukan buruh untuk mencapai kemapanan finansial dengan gaji pas-pasan? Dilansir dari Lifepal, Sabtu (1/5/2021), berikut investasi menguntungkan yang bisa Anda coba:

1. Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap

Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap merupakan kategori investasi dengan risiko rendah. Dua investasi ini mungkin jadi pilihan yang tepat buat para buruh.

Aset investasi utama yang ada di reksadana pasar uang adalah deposito dan surat berharga yang jatuh temponya di bawah setahun. Setoran awal buat investasi reksa dana pasar uang bisa dimulai dari Rp 100 ribu. Dana investasi juga bisa dicairkan kapan aja, tanpa adanya biaya penalti.

Namun, sejalan dengan risiko yang rendah, imbal hasil yang diberikan juga tidak akan terlalu besar. Investasi yang satu ini juga pas untuk Anda yang lebih suka praktis. Tinggal transfer saja, dan pantau keuntungannya secara berkala.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Blue Chip

Reksadana
Ilustrasi Investasi Uang Credit: pexels.com/pixabay

2. P2P Lending

Jenis investasi ini merupakan alternatif dari reksa dana dan emas. Akan tetapi, risikonya bisa dibilang menengah hingga tinggi.

P2P Lending merupakan platform yang mempertemukan peminjam uang dan yang meminjamkan. Umumnya, peminjam adalah mereka yang dinilai tidak bankable.

Investasi ini memang sangat praktis. Registrasinya pun mudah, dan bisa dibilang lebih sederhana ketimbang reksa dana. Sebagai catatan, jika Anda sudah mantap terjun ke investasi ini, maka pilihlah situs P2P lending yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). JAngan lupa, pilih pendanaan bisnis yang sifatnya beragunan.

Jika memungkinkan, telusuri juga siapa peminjamnya sekaligus klien-kliennya. Hal ini dimaksudkan agar investasi Anda lebih aman.

3. Saham blue chip

Alasan Anda harus memilih saham blue chip adalah karena saham-saham di indeks tersebut merupakan saham perusahaan besar yang likuid. 

Pergerakan saham-saham blue chip ini dinilai lebih stabil. Hal ini cocok bagi pekerja atau buruh tak memiliki cukup waktu untuk memantau pergerakan saham setiap saat untuk melakukan trading.

Namun perlu diingat, investasi ini masuk dalam kategori risiko tinggi dengan imbal hasilnya juga luar biasa tinggi. Sebagai gambaran, membeli saham blue chip dan menyimpannya dalam waktu setahun, Anda bisa meraih returns 15 persen atau lebih. Tapi jika pasar sedang ambruk, Anda bisa mengalami rugi meski biasanya bersifat sementara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya