Giant Tutup Gerai Akhir Juli 2021, Bagaimana Dampaknya terhadap Emiten Ritel?

PT Hero Supermarket Tbk menutup seluruh gerai Giant dan fokus mengembangkan IKEA, Guardian hingga Hero Supermarket

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Mei 2021, 23:32 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 23:32 WIB
Giant Tutup Gerai
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Poster-poster discount closing store dan rak-rak kosong menjadi pemandangan setiap konsumen yang datang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Selanjutnya HERO akan fokus pada lini bisnis yang dinilai lebih potensial seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk akan mengubah hingga lima gerai Giantmenjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan. Perusahaan juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

Sementara gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021, walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai langkah tersebut dapat menjadi sentimen positif sekaligus negatif bagi pasar.

“Bisa saja pelaku pasar memiliki persepsi bahwa kinerja ritel kelas menengah seperti HERO, Giant, Carrefour, dan sejenisnya telah terdampak adanya pandemi dan perubahan minat masyarakat untuk berbelanja di tempat seperti itu,” kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (26/5/2021).

Di sisi lain, Reza mengatakan sentimen positif yakni adanya anggapan persaingan telah berkurang sehingga emiten kompetitor bisa mengambil pangsa pasar dari Giant.

“Sentimen positifnya bisa saja dianggap persaingan berkurang sehingga hypermart MPPA bisa mengambil pangsa pasar dari Giant,” ujar Reza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Fokus Kembangkan IKEA

Giant Tutup Gerai
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Persaingan bisnis ritel makanan dan pandemi yang berkepanjangan membuat store Giant tutup satu per satu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan fokus mengembangkan investasi di IKEA, Guardian dan Hero Supermarket. Salah satu pengembangan bisnis tersebut langkah perseroan dengan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA.

"Menyusul tinjauan strategis atas seluruh lini bisnisnya, Perseroan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant,” demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) diteken Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo, Selasa (25/5/2021).

Hadrianus menuturkan, Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai bagian dari fokus perseroan. Perseroan juga mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

"Gerai Giant lainnya di Indonesia akan ditutup pada akhir Juli 2021,” ujar dia.

Ia mengatakan, perubahan strategi ini merupakan respons cepat dan tepat perseroan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar.

Perseroan menilai, beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global lainnya.

“Rencana ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya