BEI Kembali Ingatkan Potensi Delisting TELE dan ENVY

BEI kembali mengingatkan potensi delisting saham TELE mengingat saham perseroan telah disuspensi selama 12 bulan per 10 Juni 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jun 2021, 16:54 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2021, 16:53 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengingatkan potensi penghapusan pencatatan atau delisting PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).

Peringatan ini dilayangkan BEI lantaran saham Perseroan telah disuspensi selama 12 bulan per 10 Juni 2021. Jika dalam 12 bulan ke depan saham TELE masih dalam suspensi, TELE berpotensi didepak dari Bursa karena telah mencapai masa suspensi 24 bulan.

"Saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (Perseroan) telah disuspensi di Seluruh Pasar selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 10 Juni 2022,” ujar manajemen BEI dalam keterbukaan informasi, ditulis Jumat (11/6/2021).

Saat ini TELE juga menyandang notasi’M’ dari bursa. Adapun BEI menyematkan tato ‘M’ karena adanya permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang atau (PKPU). 

Padahal, Perseroan telah mendapatkan putusan perdamaian melalui Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Putusan Nomor 147/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst terkait PKPU tersebut. BEI menjelaskan Perseroan saat ini belum memenuhi persyaratan untuk pencabutan notasi.

"Sehubungan dengan notasi khusus ‘M’ yang disematkan kepada POLL, TELE dan BATA, sampai dengan saat ini Bursa belum mencabut notasi tersebut disebabkan karena belum terpenuhinya syarat untuk pencabutan notasi,” ujar Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada awak media.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Potensi Delisting ENVY

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain TELE, Bursa juga memperingatkan potensi delisting PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) lantaran telah memasuki masa suspensi selama 6 bulan per 1 Juni 2021.

"Saham Perseroan telah disuspensi selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 1 Desember 2022,” tulis Bursa.

Adapun ENVY mendapatkan tato ’S’ dari Bursa karena laporan keuangan terakhir emiten menunjukkan tidak ada pendapatan usaha. Juha tato ‘L’ karena Perseroan belum menyampaikan laporan keuangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya