Dikabarkan Jual Saham Tower Bersama Infrastructure, Begini Tanggapan Saratoga

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menyatakan selalu melihat opsi-opsi terbaik dengan mempelajari semua tawaran yang diberikan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Jul 2021, 18:59 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 18:59 WIB
Melihat Perawatan Tower Telekomunikasi di Kepulauan Seribu
Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan ekuitas swasta Provident Capital Indonesia dikabarkan siap melepas kepemilikan saham tersebut.

Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (7/7/2021), kedua perusahaan kabarnya telah mengajukan proposal kepada bank terkait penjualan saham yang dimiliki.

Nilai transaksi yang akan dilakukan juga dinilai sangat besar karena mencapai USD 3 miliar atau sekitar Rp 43,45 triliun (asumsi kurs Rp 14.485 per dolar AS). Angka tersebut diperoleh karena PT Wahana Anugerah Sejahtera memiliki 34 persen saham sementara Provident Capital memegang 22 persen saham.

Saat ini Tower diketahui memiliki total kapitalisasi pasar mencapai USD 5,3 miliar. Apabila kesepakatan penjualan saham benar-benar terwujud, ini akan menjadi transaksi terbesar kedua setelah merger antara Tokopedia dan Gojek di tahun 2021 senilai USD 7,5 miliar.

Saat dikonfirmasi, Head of Communication and CSR Saratoga Investama Sedaya, Catharina Latjuba enggan mengungkapkan mengenai hal tersebut.

"Terkait berita mengenai rencana divestasi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk yang dimiliki Saratoga melalui salah satu anak perusahaan kami. Saat ini Saratoga tidak memiliki rencana terkait TBIG dan oleh karenanya tidak ada informasi yang bisa kami bagikan," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (7/7/2021).

Meski demikian, Catharina mengaku pihaknya selalu mendapat minat terkait investasi maupun divestasi. Hal ini tak terlepas dari investasi aktif yang sering dilakukan Saratoga.

"Dari waktu ke waktu Saratoga menerima minat dari beragam sumber dan berbagai pihak ketiga yang menawarkan potensi investasi maupun divestasi. Sebagai sebuah perusahaan investasi aktif, Saratoga mempelajari berbagai tawaran dan peluang yang ada," tuturnya.

Oleh karena itu, Saratoga Investama Sedaya juga menegaskan bila pihaknya selalu melihat opsi-opsi terbaik dengan mempelajari semua tawaran yang diberikan.

"Manajemen terus dan selalu berupaya mencari opsi-opsi terbaik untuk Perseroan dan para pemegang sahamnya dengan cara mempelajari semua tawaran yang masuk serta posisi yang ditawarkan termasuk menunggu saat yang tepat untuk mengambil keputusan investasi maupun divestasi," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham TBIG dan SRTG

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 7 Juli 2021, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melemah 2,37 persen ke posisi Rp 3.300 per saham.

Saham TBIG dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.390 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.420 dan terendah Rp 3.260. Total frekuensi perdagangan saham 7.503 kali dengan nilai transaksi Rp 147,5 miliar. Total volume perdagangan 445.038.

Sementara itu, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) naik 1,86 persen ke posisi Rp 1.920 per saham. Saham SRTG naik lima poin ke posisi Rp 1.890 per saham.

Saham SRTG berada di posisi tertinggi Rp 2.060 dan terendah Rp 1.835 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 17.377 kali dengan nilai transaksi Rp 197,3 miliar. Total volume perdagangan 1.052.656.  

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya