Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,5 Triliun

Bank OCBC NISP menyalurkan kredit sebesar Rp 115,5 triliun hingga akhir Juni 2021. Sebagian besar disalurkan untuk modal kerja dan investasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jul 2021, 20:21 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 20:20 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun per 30 Juni 2021. Raihan ini turun 5,7 persen dibandingkan laba bersih pada periode sama pada 2020.

Namun, dari sisi total aset Bank OCBC NISP bertumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp 201 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 11,2 persen yoy menjadi Rp 150,4 triliun.

Laba Operasional Sebelum Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai tumbuh sebesar 5,4 persen yoy menjadi Rp 2,7 triliun. Peningkatan ini dikontribusikan dari pendapatan operasional yang tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp 4,9 triliun.

Sekitar Rp 3,9 triliun berasal dari pendapatan bunga bersih yang meningkat 11,8 persen yoy. Pencapaian ini didukung salah satunya oleh peningkatan rasio dana murah (CASA) yang tercatat sebesar 48,8 persen pada akhir Juni 2021 dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020 sebesar 43,8 persen.

Selain itu, perseroan juga berperan untuk mendorong pemulihan ekonomi. Bank OCBC NISP menyalurkan kredit sebesar Rp 115,5 triliun hingga akhir Juni 2021. Sebagian besar disalurkan untuk modal kerja dan investasi.

Rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator. Pada akhir Semester I 2021, NPL net Bank sebesar 1,0 persen dan NPL bruto sebesar 2,5 persen.

Program Pendampingan Bisnis

Nyalakan Indonesia
Nyalakan Indonesia jadi movement untuk menginspirasi generasi muda Indonesia (Dok OCBC NISP)

Tidak terbatas pada pendanaan, Bank juga terus berupaya mendukung nasabah pelaku usaha agar dapat melalui berbagai tantangan dengan menghadirkan program pendampingan bisnis, akselerasi kapabilitas Velocity@ocbcnisp untuk mendukung transaksi, dan edukasi melalui program ONPreneurship, maupun W- Talks.

"Pemulihan ekonomi di semester II 2021 akan tetap menantang karena dampak lonjakan kasus COVID-19. Dalam kondisi ini, Bank OCBC NISP sebagai bagian dari industri keuangan Indonesia akan terus mengambil peran yang lebih besar untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi," ujar Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/7/2021).

Tidak hanya menghadirkan solusi perbankan, Perseroan juga mendorong kerja sama dari seluruh stakeholder termasuk masyarakat untuk dapat menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan mengikuti program vaksinasi.

"Dengan demikian, kita semua dapat #MelajuJauh dalam menjalankan strategi dan upaya pemulihan ekonomi," ujar Parwati.

 

Gerak Saham KRAS

20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NSIP) ditutup stagnan pada perdagangan Kamis, 29 Juli 2021 ke posisi Rp 720. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 725 dan terendah Rp 710 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 110. Volume perdagangan 110. Nilai transaksi Rp 234,8 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya