Mengintip Strategi BNI Pacu Fee Based Income hingga Akhir 2021

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, inovasi tersebut yang pertama, yakni Garansi Bank Online.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Sep 2021, 13:07 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 13:06 WIB
FOTO: Pengembangan Sistem Digital Perbankan di Tahun 2021
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mampu mencapai USD 124 miliar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) siapkan tiga inovasi untuk penguatan bisnis transactional banking ke depan. Hal ini sejalan dengan komitmen BBNI dalam meningkatkan penguatan bisnis transactional banking.

Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi keuangan dengan lebih efektif, efisien, dan mampu meningkatkan produktivitas.  Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, inovasi tersebut yang pertama, yakni Garansi Bank Online.

Hal ini memungkinkan nasabah melakukan pengajuan Garansi Bank sekaligus memonitor proses sampai dengan penyelesaian transaksi melalui platform BNIDirect. Kedua, Solusi Financing melalui platform Financial Supply Chain Management untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi supply chain dengan vendor dan suppliernya.

Ketiga, Open banking solution berupa API (Application Programming Interface) atau API Corporates yang dapat mengintegrasikan aplikasi sistem nasabah dengan layanan transaksional BNI.

"Walaupun masih pandemi, namun secara year on year tercatat peningkatan sebesar 16,4 persen untuk pengguna layanan transaksional banking, yaitu dari semula 58,6 ribu pengguna pada Juni 2020 menjadi 68,2 ribu pengguna pada Juni 2021," tutur Sis Apik dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, JKamis (16/9/2021).

Sis Apik mengatakan, tren pendapatan fee based income (FBI) dari bisnis transactional banking secara year on year (YoY) hingga Semester I 2021 mencapai 37,9 persen dengan volume transaksi ekuivalen Rupiah tumbuh 11 persen. Sehingga membuat saldo rata-rata current account tumbuh 8,6 persen.

"Kami sangat yakin tren pendapatan dari bisnis transaksional terus meningkat secara solid seiring dengan kondisi market yang mulai membaik dengan pertumbuhan ekonomi dan ekosistem yang positif," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fee Based Income Berlipat

Gedung BNI (Dok: BNI)
Gedung BNI (Dok: BNI)

Hingga akhir 2021, Sis berharap bisnis transactional banking services dapat menghasilkan FBI yang berlipat.  BBNI terus melakukan modernisasi infrastruktur transaksional dengan membangun platform terintegrasi pada Cash Management System BNIDirect serta pengayaan fitur antara lain Garansi Bank Online, Platform FSCM, BNI Trade Online, Virtual Account dan solusi digital terintegrasi berupa API corporates. 

Saat ini, sudah terdapat lebih dari 283 jenis API Corporates yang digunakan lebih dari 4.000 mitra kementerian kelembagaan institusi BUMN dan multinational company.

"Kami optimis bisnis transactional banking services dan solusinya khususnya yang didesain untuk institusi korporasi dapat berkontribusi optimal pada total fee based income BNI pada akhir tahun 2021," tandasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya