IHSG Berpotensi Menguat, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) berada di kisaran 6.472-6.691 pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Okt 2021, 07:03 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2021, 07:03 WIB
IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berada di zona hijau pada perdagangan Kamis (21/10/2021). Pergerakan harga komoditas akan pengaruhi laju IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan berada dalam rentang yang cukup terbatas.

Ia menilai, potensi koreksi wajar masih terlihat cukup besar mengingat sentimen dari pergerakan harga komoditas yang sedang bergerak melemah.

Akan tetapi, aliran dana investor asing yang mulai kembali ke pasar modal Indonesia dapat menjadi penunjang bagi kenaikan jangka pendek IHSG. Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 6.472-6.691.

"Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak pada zona hijau,” ujar dia dalam catatannya.

Hal senada dikatakan pengamat pasar modal Edwin Sebayang. Ia menuturkan,  harga batu bara pada Selasa dan Rabu kembali merosot sebesar 9,32 persen sehingga selama enam hari berturut-turut harga batu bara turun 19,25 persen.

Koreksi harga batu bara itu juga dipicu China yang siap melakukan intervensi untuk memangkas harga batu bara yang melonjak guna kurangi tekanan yang meningkat pada ekonomi negara itu.

Dengan demikian, ia menilai, tidak berlebihan jika investor perlu secepatnya melakukan aksi ambil untung atas saham berbasis batu bara itu sebelum terlambat.

Hal itu juga terjadi di tengah berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat tertinggi sejak pertengahan Mei 2021 yang berpotensi menekan harga emas.

Di sisi lain, saat ini, menurut Edwin yang menjadi bintang lapangan adalah nike, minyak dan crude palm oil (CPO) seiring selama dua hari ketiga komoditas tersebut harganya meningkat masing-masing 5,732 persen, 2,38 persen dan 2,5 persen.

“Kenaikan harga tiga komoditas itu dikombinasikan dengan naiknya indeks Dow Jones 1 persen berpotensi mendorong IHSG untuk menguat dalam perdagangan Kamis pekan ini,” kata dia.

Edwin prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 6.601-6.696.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham Pilihan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Esa Surya Sembada Tbk (ESSA).

Lalu PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).

Sedangkan William memilih saham ASII, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), BBNI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya