Liputan6.com, Jakarta - PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham WGSH termasuk yang bergerak positif sejak pembukaan perdagangan hingga penutupan perdagangan sesi pertama.
Mengutip data RTI, saham Wira Global Solusi dibuka naik Rp 14 menjadi Rp 154 per saham dari penetapan harga IPO Rp 140 per saham.
Baca Juga
Saham WGSH berada di level tertinggi Rp 154 dan terendah Rp 140 per saham. Pada penutupan sesi pertama, saham WGSH naik 10 persen ke posisi Rp 154 per saham.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 12.869 kali dengan volume perdagangan 1.408.231 saham. Nilai transaksi Rp 21,2 miliar.
Penguatan saham WGSH ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau. Pada penutupan sesi pertama, IHSG naik 0,53 persen ke posisi 6.573,41. Indeks LQ45 menguat 0,72 persen ke posisi 945,69. Sebagian besar indeks acuan menguat.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.581,69 dan terendah 6.525,98. Sebanyak 219 saham menguat sehingga angkat IHSG.
293 saham melemah dan 140 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 754.848 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,7 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IDX Incubator Jawa Barat
Sebelumnya, PT Wira Global Solusi Tbk, salah satu perusahaan teknologi akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan venture builder atau pabrik pembuat startup yang melalui HAKI perangkat lunak, sumber daya manusia tenaga ahli teknologi dan ekonomi melahirkan perusahaan rintisan atau startup bersama mitra strategis.
PT Wira Global Solusi Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 208.500.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 140 per saham. Sebelumnya perseroan tawarkan harga Rp 125-Rp 140 per saham. Total dana yang akan diraup dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 29,19 miliar. Penggunaan dana IPO akan dipakai sebagai modal kerja.
Perseroan sudah mendapatkan izin efektif IPO dari otoritas jasa keuangan (OJK) dengan nomor S-213/D.04/2021. Saham perseroan sudah dapat dipesan di seluruh sekuritas pada saat penawaran umum pada 30 November 2021-2 Desember 2021 melalui e-IPO.
Kepala IDX Incubator Jawa Barat Achmad Dirgantara menuturkan, banyak yang tidak mengetahui WGSHub ini sebetulnya berasal dari pipeline IDX Incubator Jawa Barat.
“Dengan keberhasilan IPO WGSHub, kami berharap akan ada lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan berpotensi untuk IPO yang kami inkubasi dan mengikuti jejak IPO WGSH listing di Papan Akselerasi ke depannya,” ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 30 November 2021.
Advertisement
Revenue Stream
Dari sisi industri, bisnis digital tumbuh luar biasa dan menciptakan ekosistem market yang menguntungkan bagi WGSH ke depan. Sampai saat ini saja portfolio WGSH sudah bertambah dengan kehadiran kolaborasi teranyarnya bersama Co-fitness space TweakIndonesia.com.
Sebelumnya, perseroan sudah memiliki beberapa portfolio perusahaan rintisan yang sudah aktif beroperasi. Beberapa di antaranya, Internet of Things (IoT) sandbox.co.id, Luxury Social Commerce Whizliz.com, Industrial Education Techpolitan.co, dan Software as a Service Pagii.co.
Direktur Utama PT Wira Global Solusi Tbk Edwin Pramana mengatakan, saat ini revenue stream perseroan mengandalkan jasa pemrograman dan jasa konsultasi IT yang tersebar di tiga anak usahanya, yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi.
“Ke depan WGSH akan ada tambahan captive revenue stream signifikan dari startup subsidiary kita sendiri. Selain itu, startup subsidiary yang membukukan keuntungan dapat memberikan dividend income, sedangkan startup subsidiary yang memiliki valuasi tinggi, dapat kita capture fair value adjustment nya dalam buku.” ujar Edwin Pramana.
Komisaris Wira Global Solusi Erwin Senjaya Hartanto menambahkan, ekonomi Digital di Indonesia ini sangat besar dan sedang bertumbuh pesat. Menurut laporan riset terbaru, Google merevisi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia Gross Merchendise Value (GMV) 2025 dari USD 124 milliar menjadi USD 146 milliar dolar AS.”
“Ini artinya pertumbuhan perusahaan bisa meningkat secara exponensial atau Alpha Growth karena marketnya terus berkembang dan transformasi digital nantinya bisa jadi menjadi sebuah kebutuhan,” Erwin menjelaskan.
Google, Temasek, dan Bain & Company, sejak 2016 rutin merilis laporan tahunan Ekonomi Digital negara-negara di Asia Tenggara yang dapat di unduh secara gratis di economysea.withgoogle.com