Saham KRAS Lesu di Tengah IHSG Menguat Terbatas

Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin, 6 Desember 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2021, 21:06 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 21:06 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Koreksi saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berlanjut pada perdagangan Senin (6/12/201). Saham KRAS turun di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat tipis.

Mengutip data RTI, saham KRAS turun 6,67 persen ke posisi Rp 448 per saham pada Senin, 6 Desember 2021. Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 480 dan terendah Rp 448 per saham. Total volume perdagangan 16.775.500 saham. Nilai transaksi Rp 7,6 miliar dengan frekuensi perdagangan 1.675 kali.

Pada Jumat pekan lalu, saham KRAS turun terbatas 0,41 persen menjadi Rp 480 per saham. Saham KRAS berada di level terendah Rp 476 dan tertinggi Rp 490 per saham. Total volume perdagangan 13.579.500 saham dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar dan total frekuensi perdagangan 1.261 kali.

Pada pekan lalu tepatnya 29 November-3 Desember 2021, saham KRAS turun 3,61 persen ke posisi Rp 480 per saham. Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 505 per saham dan terendah Rp 476 per saham. Total volume perdagangan 57.706.000 saham Krakatau Steel dengan nilai transaksi Rp 28,1 miliar dan total frekuensi perdagangan 7.023 kali.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada penutupan perdagangan Senin, 6 Desember 2021. IHSG naik 0,13 persen ke posisi 6.547,11. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.585,26 dan terendah 6.525,98.

Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. 214 saham menguat dan 151 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.230.888 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 210,23 miliar di seluruh pasar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Komisaris KSI Yakin Kondisi Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Sebelumnya, Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertaruh Rp 1 miliar mengenai kondisi Krakatau Steel.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebutkan Krakatau Steel Tbk atau KS (KRAS) berpotensi bangkrut pada akhir 2021 jika tak melakukan sejumlah langkah yang direkomendasikan Kementerian BUMN. Salah satunya menjual sub holding Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.

"Sebagai komisaris subholding KSI, saya menantang menteri BUMN untuk bertaruh Rp 1 miliar. Jika KS bangkrut bulan ini, saya akan bayar Pak Menteri. Sebaliknya jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta Pak Menteri, uang Rp 1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tantang Roy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.

Roy mengakui, Krakatau Steel memang dalam kondisi sulit. Namun, manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Dia menuturkan, sebagai aset strategis, mestinya KS diperlakukan dengan strategis pula.

"Saya pernah menjadi Komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN," kata dia.

Untuk menyelesaikan kewajiban KS kepada sejumlah krediturnya, Roy menyatakan perusahaan telah memiliki sejumlah rencana. Termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen. Akan tetapi, belakangan muncul permintaan agar penjualan KSI dinaikkan hingga 70 persen saham.

Roy menilai, penambahan porsi kepemilikan KSI yang akan dilepas akan merugikan KS sebagai pemegang saham mayoritas. Hal itu karena KSI merupakan aset penting dan cash cow dari KS. Bahkan saat ini sekitar 50 persen EBITDA Krakatau Steel berasal dari KSI.

"Jika mayoritas saham KSI dilepas, justru akan merugikan KS. Lagipula penyelamatan KS tidak harus melepas kepemilikan mayoritas di KSI. Kepentingan negara harus menjadi prioritas," tambah Roy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya