Indeks Hang Seng Pimpin Penguatan di Bursa Asia Jelang Tahun Baru 2022

Jelang tahun baru 2022, sejumlah bursa saham di Asia menguat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Des 2021, 11:26 WIB
Diterbitkan 31 Des 2021, 09:37 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Hong Kong memimpin kenaikan di antara bursa saham Asia Pasifik pada Jumat, (31/12/2021) yang didorong lonjakan saham teknologi.

Indeks Hang Seng naik 1,66 persen pada awal sesi perdagangan. Saham teknologi China mencatat penguatan. Saham Alibaba menguat 7,83 persne dan Meituan bertambah 4,58 persen. Sementara itu, saham Tencent mendaki 3,47 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 3,7 persen.

Bursa saham China juga ikut menguat dengan indeks Shanghai mendaki 0,2 persen. Indeks Shenzhen menanjak 0,18 persen. Demikian mengutip CNBC, Jumat pekan ini.

Di sisi lain,  indeks Australia ASX 200 melemah 0,47 persen. Indeks Singapura menguat 0,32 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,58 persen.

Sementara itu, bursa saham Hong Kong, Singapura dan Australia akan tutup lebih awal pada penutupan perdagangan 2021. Di sisi lain, bursa saham Jepang dan Korea Selatan sudah libur Tahun Baru.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 90,55 poin ke posisi 36.398,08. Indeks S&P 500 merosot 0,3 persen ke posisi 4.778,73. Sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 0,16 persen ke posisi 15.741,56. Indeks dolar AS berada di posisi 95,97 dari sebelumnya 96,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,05 per dolar AS.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent turun 0,8 persen menajdi USD 78,89 per barel. Harga minyak Amerika Serikat merosot 0,87 persen menjadi USD 76,32 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wall Street Tertekan

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Kamis, 30 Desember 2021 menjelang hari terakhir perdagangan 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 90,55 poin atau 0,3 persen ke posisi 36.398,08. Indeks S&P500 merosot 0,3 persen menjadi 4.778,73. Indeks Nasdaq susut 0,2 persen menjadi 15.741,56.

Akhir tahun menjadi waktu yang kuat secara historis untuk saham yang dijuluki reli Santa Claus. Namun, periode tersebut dapat membawa volatilitas karena volume perdagangan yang tipis.

“Volumenya rendah. Saya menghubungkan banyak perjalanan itu. Pada minggu lalu reli Sinterklas,” ujar Chief Investment Officer Odyssey Capital Advisors, Jason Snipe, dilansir dari CNBC, Jumat, pekan ini.

Saham Biogen turun sekitar 8 persen pada perdagangan Kamis, 30 Desember 2021 setelah Samsung membantah laporan the Korea Ecnomic Daily terkait pembicaraan membeli Biogen. Saham Biogen memimpin penurunan di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Biogen telah melonjak 9,5 persen pada perdagangan Rabu, 29 Desember 2021 karena laporan tersebut.

Kinerja yang lemah dari saham semikonduktor membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Sahm Micron merosot 2,4 persen dan AMD turun 2,1 persen. Pada Rabu, 29 Desember 2021 memperingatkan penutupan di China karena COVID-19 berdampak pada hasil produksi perusahaan.

Saham pelayanan terpukul setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan masyarakat AS merekomendasikan menghindari perjalanan kapal pesiar terlepas dari status vaksinasi. Saham Norwegian Cruise Line melemah 2,6 persen dan Karnaval merosot 1,3 persen.

Sejumlah saham terkait perjalanan menguat pada perdagangan Kamis, 30 Desember 2021 setelah perdagangan yang bergejolak. Hal ini karena investor memantau perkembangan varian Omicron. Saham Penn National Gaming naik 4,5 persen dan memimpin kenaikan indeks S&P 500.

Dari sisi data, klaim pengangguran pekan lalu lebih rendah dari yang diharapkan, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja. Klaim awal berjumlah 198.000 untuk pekan yang berakhir 25 Desember 2021. Sementara itu, ekonom yang disurvei oleh indeks Dow Jones memproyeksikan 205.000.

Pada 2021 telah melihat sejumlah rekor penutupan tertinggi kedua untuk indeks S&P 500 selama satu tahun kalender sebanyak 70, hanya tertinggal pada 1995 yang sebanyak 77 kali.

Rata-rata indeks acuan menguat pada Desember 2021. Indeks S&P 500 dan Dow Jones berada di jalur positif untuk dua bulan dalam tiga bulan terakhir. Indeks Nadaq mencatat pertumbuhan dalam tiga bulan berturut-turut.

Pada 2021, indeks S&P 500 naik lebih dari 27 persen dan Dow Jones hampir 10 persen. Indeks Nasdaq menguat sekitar 22 persen, dan indeks Russell 2000 tumbuh 14 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya