IPO, Mitra Angkasa Sejahtera Lepas 30,21 Persen Saham ke Publik

PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 1,450 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 15:45 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk, perusahaan bergerak di bidang perdagangan besar logam untuk bahan konstruksi, terutama mur dan baut akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus ringkas di laman e-ipo.co.id, Selasa (4/1/2022), PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 1,450 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu 30,21 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Mitra Angkasa Sejahtera menawarkan harga perdana Rp 100-Rp 110 per saham.

Dengan demikian, dana IPO yang akan didapatkan maksimal Rp 159,50 miliar. Perseroaan juga menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 1,160 waran seri I. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 34,63 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I dengan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Harga pelaksanaan waran Rp 125 dengan nilai nominal Rp 10.

Waran I itu efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yan berlaku mulai 27 Juli 2022-24 Januari 2025. Total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 145 miliar.

Dana hasil IPO ini antara lain sekitar 6 persen untuk membayar utang usaha kepada pemasok NA Fasteners Pte Ltd, salah satu pemegang saham perseroan, sisanya akan digunakan untuk pembeliaan persediaan baik persediaan terkait produk eksisting perseroan maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan oleh perseroan antara lain full range mur dan baut.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Jadwal IPO:

Tanggal Masa Penawaran Awal  pada 4 – 10 Januari 2022

Tanggal Efektif  pada  18 Januari 2022

 Masa Penawaran Umum  pada  20 – 25 Januari 2022

Tanggal Penjatahan pada  25 Januari 2022

Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik  pada 26 Januari 2022

Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 27 Januari 2022

Awal Perdagangan Waran Seri I pada 27 Januari 2022

Akhir Perdagangan Waran Seri I

 - Pasar Reguler & Negosiasi  pada 21 Januari 2025

- Pasar Tunai pada 23 Januari 2025

Awal Pelaksanaan Waran Seri I pada 27 Juli 2022

Akhir Pelaksanaan Waran Seri I pada 24 Januari 2025

Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 24 Januari 2025

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Keuangan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain NA Fasteners Pte Ltd sebesar 54,17 persen dan PT FAS Bersama Investama sebesar 15,63 persen dan masyarakat sebesar 30,21 persen.

Perseroan mencatat penjualan Rp 66,79 miliar hingga 31 Juli 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 41,06 miliar.  Perseroan berhasil cetak laba Rp 5,33 miliar hingga Juli 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 2,49 miliar.

Total liabilitas tercatat Rp 38,39 miliar hingga 31 Juli 2021 dari 31 Mei 2021 sebesar Rp 40,26 miliar. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 46,69 miliar hingga 31 Juli 2021 dari 31 Mei 2021 sebesar Rp 46,09 miliar. Dengan demikian, total aset tercatat Rp 85,09 miliar hingga 31 Juli 2021 dari Mei 2021 sebesar Rp 86,36 miliar.

Untuk kebijakan dividen, perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih perseroan dengan mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbuka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya