Intip 10 Reksa Dana Campuran dengan Return Tertinggi 2021

Reksa dana campuran diprediksi dapat menyusul pertumbuhan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2022, 05:02 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2022, 05:02 WIB
7 Keuntungan Investasi Reksa Dana yang Belum Banyak Diketahui Orang
Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Liputan6.com, Jakarta - Reksa dana campuran diakui dengan pemberi return atau imbal hasil dan risiko yang moderat (medium risk-medium profit).

PT Infovesta Utama mencatat dari sejumlah 126 reksa dana campuran, ada 10 reksa dana campuran yang menghasilkan return tertinggi hingga lebih dari 20 persen.

Ini dia 10 reksa dana campuran dengan return tertinggi secara year to date (30 Desember 2020 hingga 30 Desember 2021), ditulis Jumat (14/1/2022):

1. HPAM Premium-1

Reksa dana dari PT Henan Putihrai Asset Management ini memiliki return sebesar 81,01 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.463,3620

 

2. Jarvis Balanced Fund

Reksa dana dari PT Jarvis Aset Manajemen ini memiliki return sebesar 55,85 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.951,3000

 

3. Jasa Capital Campuran Dinamis

Reksa dana dari PT Jasa Capital Asset Management ini memiliki return sebesar 54,19 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 771,6077

 

4. Capital Sharia Balanced

Reksa dana dari PT Capital Asset Management ini memiliki return sebesar 32,82 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.205,2000.

 

5. Trimegah Balanced Absolute Strategy

Reksa dana dari PT Trimegah Asset Management ini memiliki return sebesar 24,58 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.662,3800

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Reksa Dana Campuran

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

6. Syailendra Balanced Opportunity Fund

Reksa dana dari PT Syailendra Capital Management ini memiliki return sebesar 24,42 persen.

Hingga  12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 3.162,3300

 

7. Sucorinvest Flexi Fund

Reksa dana dari PT Sucorinvest Asset Management ini memiliki return sebesar 22,94 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 6.063,5600

 

8.  Capital Balanced Fund

Reksa dana dari PT Capital Asset Management ini memiliki return sebesar 22,19 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.295,3500.

 

9. Capital Optimal Balanced

Reksa dana dari PT Capital Asset Management ini memiliki return sebesar 22,02 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.730,5100

 

10. Minna Padi Keraton Balance

Reksa dana dari PT Minna Padi Aset Manajemen ini memiliki return sebesar 20,63 persen.

Hingga 12 Januari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 2.147,3197

Return ke 10 reksa dana saham tersebut jauh melampaui return Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date hingga 30 Desember 2021 yang tercatat sebesar 10,08 persen.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI/Bursa) mencatat per 30 Desember 2021, IHSG ditutup di level.6.581,48, melemah sebanyak 19,19 poin atau 0,29 persen.

Head of Investment Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksa dana campuran bisa menyusul pertumbuhan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

Namun, untuk reksa dana saham bisa mengikuti besarnya pertumbuhan kedua reksa dana tersebut, agak berat sebab pertumbuhan IHSG sendiri didukung oleh sektor tekno dan bank digital.

"Saran saya, untuk investasi tetap pada porsi 4-3-3, yaitu 40 persen berbasis obligasi, 30 persen berbasis saham, dan 30 persen berbasis pasar uang," kata dia.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya