Bank Neo Commerce Incar Beri Pinjaman Digital Rp 5 Triliun di 2022

Target tersebut merujuk pada sejumlah terobosan yang dilakukan perseroan untuk melengkapi ekosistem perseroan sebagai bank digital.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jan 2022, 15:54 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2022, 14:47 WIB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menjadi agen penjual efek reksa dana dengan menggandeng PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. (Dok: Istimewa)
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menjadi agen penjual efek reksa dana dengan menggandeng PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menargetkan penyaluran pinjaman digital atau digital lending mencapai Rp 5 triliun di tahun ini.

Target tersebut merujuk pada sejumlah terobosan yang dilakukan perseroan untuk melengkapi ekosistem perseroan sebagai bank digital.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menjelaskan, tahun ini porsi pinjaman digital lending perseroan memang yang paling besar, dari semula hanya 10 persen menjadi 40-50 persen.

Sementara porsi pinjaman untuk pensiun yang semula 30-40 persen, akan dikurangi menjadi hanya 10 persen.

“Digital lending ini akan jadi motor kami, ini akan running di aplikasi kami sendiri di Maret 2022. Bisa occupite probably up to 50 pecent. Tergetnya digital lending kami di kisaran Rp 5 triliun,” ungkap Tjandra dalam webinar Indonesia Investment Education - Bank, Above and Beyond, Sabtu (22/1/2022).

Langkah tersbeut sejalan dengan transformasi perseroan yang kini menjadi bank digital. Selain itu, segmen Chanelling porsinya juga kaan dikurnagi dari smeula 30-40 persen menjadi 20-30 persen.

Sedangkan porsi untuk segmen SME atau UMKM akan ditingkatkan menjadi 10-20 persen dari semula 10-15 persen.

Secara keseluruhan, perseroan menargetkan kenaikan penyaluran pinjaman atau kredit di kisaran Rp 10-12 triliun untuk tahun ini.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya