Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), memulai terobosan terbaru di industri broadband.
Yakni dengan mengadakan program lelang bandwidth pertama secara online bagi para penyedia jasa internet (Internet Service Provider/ISP). Dengan total penawaran kapasitas bandwidth hingga 3.000 Gbps (3 Tbps) serta minimum pemesanan sejumlah 10 Gbps, program lelang bandwidth ini dilakukan sepenuhnya melalui situs www.lelangbandwidth.com.
Baca Juga
Para penyelenggara jasa internet atau ISP tidak hanya memperoleh bandwidth skala besar dengan cara yang sangat mudah, transparan, serta terjangkau, tetapi juga berkesempatan mendapatkan berbagai paket bundling service yang akan memudahkan ISP melakukan ekspansi layanan.
Advertisement
Program ini berlangsung sejak 5 April 2022 hingga akhir Mei 2022, atau hingga seluruh kapasitas maksimum telah terserap sepenuhnya dengan potensi pendapatan perseroan mencapai Rp 180 miliar per tahun.
"Tak kurang dari satu bulan, hampir 50 persen kapasitas bandwith yang kami tawarkan sudah habis terlelang. Hal ini karena proses yang sangat mudah, transparan, dan dengan harga yang tentunya sangat terjangkau,” kata CEO Surge, Hermansjah Haryono dikutip Sabtu (23/4/2022).
Surge melalui Weave menawarkan layanan leased line dan clear channel dalam lelang bandwidth ini. Kedua layanan tersebut ditawarkan untuk segmen Ring 1A (Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bandung), yang didukung oleh jaringan serat optik Surge yang telah beroperasi sejak awal 2022.
"Ke depan, Surge akan terus mengembangkan kualitas jaringan dengan mengeksplorasi inovasi-inovasi terbaru dengan berbagai mitra teknologi dan solusi terkemuka kelas dunia," imbuh Hermansjah.
COO Weave, Massigit Dian Santosa menambahkan, sebagai neutral carrier provider dan kolaborator para ISP di Indonesia, Weave mengajak lebih banyak ISP lokal berkolaborasi serta mendapatkan sebuah nilai lebih dari layanan konektivitas dengan kapasitas tinggi.
"Seiring beroperasionalnya seluruh ruas jaringan serat optik dari Weave di Pulau Jawa, layanan lelang bandwidth online akan terus kami hadirkan sebagai pioneer untuk dapat mengakselerasi ISP lokal hadirkan konektivitas yang berkualitas dan terjangkau.” ujar Massigit.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaringan Serat Optik Surge Sepanjang 2.800 KM Rampung pada 2022
Sebelumnya, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, menargetkan penyelesaian jaringan optik sepanjang jalur rel kereta api di Pulau Jawa selesai pada kuartal I 2022.
CEO Surge, Hermansjah Haryono mengungkapkan, ke depan, perseroan akan berfokus pada pengembangan tiga layanan utama, yakni jaringan infrastruktur melalui konektivitas (connectivity), media dan hiburan (media & entertainment), serta pemenuhan kebutuhan harian masyarakat (daily needs).
Adapun pembangunan jaringan serat optik masuk dalam layanan konektivitas. Pengembangan tersebut dilakukan Surge melalui anak usaha PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) yang tengah dalam tahap penyelesaian pembangunan jaringan serat optik berkapasitas besar di sepanjang rel kereta api di Pulau Jawa.
"Hingga kini, progres pembangunan sudah selesai mencakup ruas Manggarai - Bogor, Manggarai - Cikarang, DKI Jakarta; dan Cikarang - Bandung. Keseluruhan penyelesaian penggelaran sepanjang pulau Jawa ditargetkan selesai pada kuartal I tahun 2022," ujar Hermasjah dalam paparan publik, Rabu, 8 Desember 2021.
Akselerasi penyelesaian pembangunan jaringan serat optik ini menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama dengan dukungan fasilitas pembiayaan dari Bank Negara Indonesia (BNI).
"Weave baru-baru ini juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan perusahaan infrastruktur global asal Jepang Mitsui & Co., Ltd," imbuh Hermansjah.
Pada saat bersamaan, Weave telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Information and Communications Technology (ICT) total solutions Lintasarta dan juga perusahaan telekomunikasi Trans Hybrid Communication (THC) dalam pemanfaatan infrastruktur serat optik.
Hal ini untuk pemanfaatan jaringan serat optik (dark fiber), tiang serta infrastruktur pendukung milik Weave, yang dibangun di sepanjang rel kereta api milik PT KAI (Persero) di seluruh pulau Jawa pada September 2021.
Advertisement
Tambah Belanja Modal pada 2022
Sebelumnya, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge berencana mengalokasikan sebagian besar belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan untuk pengembangan infrastruktur.
Infrastruktur yang dimaksud termasuk pembangunan fiber optik di sepanjang jalur kereta api yang ditargetkan rampung awal tahun depan.
"Awal kuartal tahun depan, rencananya pembangunan dari fiber optik dan untuk perangkat aktif yang sudah disiapkan itu akan selesai. Namun kemudian kami akan terus berekspansi. Dari pengalaman kami, untuk melakukan bisnis internet, kami memperhitungkan bahwa (capex) yang kami siapkan ini belum cukup,” ujar Direktur Utama Surge, Hermansjah Haryono dalam paparan publik, Rabu (8/12/2021).
Adapun pendanaan berasal dari berbagai sumber. Termasuk dari kas perseroan, pinjaman, dan dari ekuitas.
Direktur Pengembangan Bisnis Solusi Sinergi Digital, Martha Rebecca menambahkan, terdapat sejumlah rencana di pipeline bisnis Surge. Sehingga ke depan tidak menutup kemungkinan Perseroan akan melakukan aksi korporasi khusus selama bisa menunjang pertumbuhan Surge.
"Perihal korporasi khusus kami tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada aksi-aksi tersebut. Karena dari awal perusahaan ini berdiri kami mengusung semangat kolaborasi bersama dengan para pelaku industri maupun masyarakat," kata dia.
Perseroan tengah menyelesaikan pembangunan jaringan fiber optic sepanjang 2.800 kilo meter di sepanjang rel kereta api di Jawa melalui anak perusahaan PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave.
Proses Tahapan
Entitas anak tersebut resmi menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama untuk akselerasi proyek infrastruktur jaringan serat optik.
"Saat ini progress pembangunan sudah selesai untuk dua tahapan. Di mana bagian pertama dengan total 255,5 KM mencakup Manggarai-Bogor dan Manggarai-Cikarang dan juga DKI Jakarta. Kemudian bagian dua dengan total 153 KM mencakup Cikarang hingga Bandung. Itu semua sudah selesai,” ujar Hermansjah.
Kemudian tahap selanjutnya sedang dalam proses perampungan, dengan total 741 KM mencakup Cikampek-Semarang-Surabaya dan Merak-Rangkasbitung. Dilanjutkan dengan total 698 KM mencakup Bogor-Sukabumi, Bandung-Jogja dan Cirebon-Cilacap.
Terakhir, atau bagian kelima dengan total 885 KM mencakup Jogja-Surabaya-Solo, Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.
"Perseroan menargetkan keseluruhan jaringan fiber optik akan dapat dioperasikan secara secara menyeluruh di awal kuartal pertama tahun 2022,” ungkapnya.
Advertisement