Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua emiten baru pada perdagangan saham Senin (25/4/2022). PT Indo Boga Sukses Tbk dan PT Winner Nusantara Jaya Tbk mencatatkan saham perdana di BEI.
PT Winner Nusantara Jaya Tbk dan PT Indo Boga Sukses Tbk mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-18 dan 19. PT Winner Nusantara Jaya Tbk mencatatkan saham perdana dengan memakai kode saham WINR. Perseroan menawarkan 1,50 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Adapun harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari hasil IPO Rp 150 miliar.
Baca Juga
Selain itu, perseroan juga menawarkan waran seri I sebanyak 1,3 miliar waran atau sebesar 34,80 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Advertisement
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum pada tanggal penjatahan. Adapun harga pelaksanaan waran sebesar Rp 250. Demikian mengutip laman KSEI, Senin, 25 April 2022.
Setiap pemegang 15 saham baru Winner Nusantara Jaya rberhak memperoleh 13 waran dengan satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun yang dimulai pada enam bulan terhitung sejak waran seri I diterbitkan.
Pemakaian dana IPO antara lain sekitar Rp 100 miliar untuk membeli tanah dalam jangka waktu selambat-lambatnya pada akhir kuartal III 2022. Kemudian sisa dana untuk modal kerja.
“Dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum ini akan disaluarkan kepada perusahaan anak dalam bentuk penyertaan modal,” demikian mengutip prospektus perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja.
Dalam rangka IPO ini, Winner Nusantara Jaya telah menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek antara lain PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panca Global Sekuritas dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pencatatan Saham Indo Boga
PT Indo Boga Sukses Tbk mencatatkan saham perdana di papan akselerasi dengan kode saham IBOS. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 8.036.800.000 saham. Rincian komposisi saham yang dicatatkan antara lain saham pendiri 6.429.440.000 saham dan IPO 1.607.360.000 saham.
Perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dana IPO yang diraup sekitar Rp 160,73 miliar.
Selain itu, perseroan juga menawarkan waran seri I sebanyak 803.680.000 waran dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham. Rasio waran seri I 2: 1. Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I. Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan dua tahun.
Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 25 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 180. Hal ini dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan yang berlaku 25 Oktober 2022-25 April 2024.
Advertisement
Penggunaan Dana IPO Indo Boga
Dana penggunaan hasil IPO antara lain sekitar 29,23 persen untuk belanja modal sekitar 4,72 persen dan sekitar 24,51 persen untuk modal kerja.
Kemudian sekitar 37,66 persen untuk setoran modal kepada PT Indo Nations Harvest (INH) dan sekitar 16,12 persen untuk setoran modal kepada PT Kairos Sukses Indonesia. Selanjutnya sekitar 16,99 persen digunakan untuk setoran modal kepada PT Sofia Berkah Abadi.
“Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu operasional perusahaan, pembelian bahan baku, pembayaran utang dagang, persediaan barang dan gaji karyawan,” tulis perseroan.
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Untuk jadwal pelaksanaan waran seri I antara lain tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 25 April 2022, periode akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 22 April 2024 dan pasar tunai pada 24 April 2024. Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 25 Oktober 2022 dan periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 25 April 2024.
BEI Kantongi 35 Perusahaan di Pipeline IPO
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan yang antre di pipeline penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Adapun hingga 20 April 2022, sudah ada 17 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
"Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Jumat, 22 April 2022.
Merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat enam perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 13 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Serta 16 perusahaan lainnya dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials
• 3 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
• 2 Perusahaan dari sektor Technology
• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare
• 3 Perusahaan dari sektor Energy
• 4 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
• 5 Perusahaan dari sektor Infrastructures
Bursa optimis IPO tahun ini masih akan tumbuh dengan kondusif. Keyakinan itu merujuk pada sejumlah indikator pasar modal, seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana masih relatif tinggi sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan pertumbuhan dan per 20 April 2022 telah menyentuh angka 7.227,36. Indikator lainnya yang mendukung adalah tren investor di pasar modal Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Stabilitas ekonomi Indonesia relatif stabil di tahun ini. Selain itu, kondisi pasar modal yang kondusif serta didukung oleh supervisi dari OJK dan kepercayaan stakeholder pasar modal tetap terjaga. Kami yakin bahwa semua hal positif itu turut memberikan optimisme tahun ini dapat lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkas Nyoman.
Advertisement