Ini Serapan Belanja Modal Harum Energy hingga Kuartal I 2022

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara menuturkan, perseroan anggarkan belanja modal sebesar USD 25 juta pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jun 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 18:20 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) merealisasikan belanja modal USD 1,1 juta atau sekitar Rp 16 miliar (asumsi kurs 14.416 per dolar Amerika Serikat) hingga kuartal I 2022 dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 25 juta atau sekitar Rp 360,39 miliar pada 2022.

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara menuturkan, perseroan anggarkan capex sebesar USD 25 juta pada 2022. Sekitar 45 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel dan sisanya untuk bisnis batu bara.

Ia menambahkan, belanja modal yang sudah direalisasikan sebesar USD 1,1 juta hingga 31 Maret 2022. Belanja modal dipakai untuk penambahan properti pertambangan di MSJ, THN, dan KUP, pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, serta pembelian kendaraan.

“Capex dianggarkan USD 25 juta, mengenai kuartal pertama realisasi sebesar USD 1,1 juta sehingga mayoritas akan dikeluarkan kuartal dua, paruh kedua,” ujar dia saat paparan publik perseroan, Senin (6/6/2022).

Selain itu,  perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 4-5 juta ton dan strip ratio sekitar 9,5-10,5 kali pada 2022. Hingga kuartal I 2022, produksi batu bara perseroan mencapai 1 juta ton dan volume penjualan 900.000 ton. Adapun harga rata-rata penjualan batu bara pada kuartal I 2022 adalah USD 168,4 per ton atau naik 158,8 persen dari periode sama tahun lalu.

Perseroan memanfaatkan kenaikan harga batu bara sehingga berencana naikkan produksi batu bara pada 2022 dengan target mencapai 4,5-5 juta ton.

“Kuartal pertama produksi 1 juta ton. Diharapkan perseroan dapat tingkatkan produksi 4 juta ton pada kuartal-kuartal berikutnya pada 2022, target produksi itu mencerminkan kenaikan 35 persen dari 2021,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Senin, 6 Juni 2022, saham HRUM turun 3,32 persen ke posisi Rp 2.330 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 2.470 dan terendah Rp 2.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.030 kali dengan volume perdagangan 824.582 saham. Nilai transaksi Rp 194,8 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tebar Dividen 2021 Rp 200 Miliar

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

PT Harum Energy Tbk (HRUM) memutuskan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp 200 miliar dari laba bersih 2021. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin, 6 Juni 2022.

“RUPS pagi ini memutuskan membagikan dividen Rp 200 miliar dari laba bersih 2021. Sehingga perhitungan jumlah saham beredar setelah stock split dividen itu setara Rp 15,02 per lembar saham,” ujar Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara saat paparan publik perseroan, Senin (6/6/2022).

Mengutip paparan publik perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Harum Energy Tbk catat pendapatan USD 336 juta atau sekitar Rp 4,85 triliun (asumsi kurs Rp 14.455 per dolar AS) pada 2021. Realisasi pendapatan itu naik 112,65 persen jika dibandingkan 2020 sebesar USD 158 juta atau sekitar Rp 2,28 triliun.

Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik menjadi USD 162 juta pada 2021 dari USD 115 juta. Dengan demikian, laba bruto tercatat USD 175 juta pada 2021, atau naik 306,97 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 43 juta.

 

 

Harga Jual Batu Bara

FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan mencatat laba operasional USD 132 juta pada 2021. Realisasi laba operasional itu tumbuh 2.100 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 6 juta. EBITDA perseroan naik menjadi USD 150 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 22 juta.

Laba tahun berjalan ke pemilik entitas induk tumbuh 20,27 persen menjadi USD 74 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 59 juta atau sekitar Rp 852,77 miliar.

Kinerja keuangan positif tersebut juga didukung dari harga rata-rata penjualan batu bara pada 2022. Tercatat harga rata-rata penjualan batu bara pada 2021 mencapai USD 92,8 per ton atau naik 74,9 persen dari USD 53,1 per ton pada 2020.

Ray mengatakan, untuk komposisi pasar penjualan batu bara perseroan pada 2021 antara lain China sebesar 82 persen, dan terbesar. Disusul Jepang 8 persen, Bangladesh sebesar 5 persen, Thailand 2 persen, dan Korea Selatan, India dan Pakistan masing-masing 1 persen.

“Dalam tiga tahun terakhir, China pelanggan terbesar. 2021, China mencapai 82 persen dari pasar penjualan batu bara. Kuartal I 2022, pasar China tetap merupakan terbesar sekitar 55 persen,” tutur dia.

 

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan lonjakan kinerja keuangan selama tiga bulan pertama 2022. PT Harum Energy Tbk mencatat penjualan dan laba bersih tumbuh signifikan seiring penjualan ekspor batu bara.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Harum Energy Tbk mencatat pendapatan USD 152,17 juta atau setara Rp 2,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.528 per dolar AS) selama tiga bulan pertama 2022.

Realisasi pendapatan itu tumbuh 166,60 persen dibandingkan periode kuartal I 2021 USD 57,08 juta atau setara Rp 829,30 miliar.Pendapatan itu seiring kenaikan penjualan ekspor kepada pelanggan yang melebihi 10 persen dari pendapatan bersih antara lain China Huaneng Group Fuel Co Ltd menjadi USD 96,21 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 26,23 juta.

Selain itu, kepada Equentia Natural Resources Pte Ltd sebesar USD 17,05 juta.Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik signifikan 80,46 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 30,62 Juta.

 Perseroan mencatat laba bruto naik 266,31 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 dari sebelumnya USD 26,45 juta.

PT Harum Energy Tbk membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 255,04 persen menjadi USD 62,80 juta atau setara Rp 912,57 miliar pada kuartal I 2022.

Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 17,68 juta atau sekitar Rp 257,02 miliar.

Total ekuitas perseroan naik menjadi USD 744,53 juta pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 650,67 juta.

Total liabilitas naik menjadi USD 245,35 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 223,95 juta. Total aset naik menjadi USD 989,89 juta selama tiga bulan pertama 2022 dibandingkan periode Desember 2021 sebesar USD 874,62 juta.

Perseroan kantongi kas dan setara USD 200,21 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 149,35 juta.Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Mei 2022, saham HRUM susut 0,73 persen ke posisi Rp 10.250 per saham.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya