Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Rabu (15/6/2022). Gerak IHSG yang sempat melemah berbalik arah ke zona hijau, tapi investor asing melakukan aksi jual saham.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 18 poin ke posisi 7.031,19. Pada pukul 09.28 WIN, IHSG menguat 0,48 persen ke posisi 7.083. Pada pukul 10.08 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah dengan turun 0,44 persen ke posisi 7.018.
Baca Juga
Indeks LQ45 menguat 0,41 persen ke posisi 1.023. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 7.086,38 dan terendah 7.031,19. Sebanyak 250 saham menguat dan 190 saham melemah. 174 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 277.160 kali dengan volume perdagangan 5,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 180,17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.710.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno melonjak 2,3 persen, dan catat penguatan terbesar. Indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,70 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 0,69 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,61 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,91 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,49 persen, indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,48 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 0,13 persen.
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia disebutkan IHSG berpotensi naik dengan kisaran 6.950-7.150 pada Rabu pekan ini. Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 diproyeksikan mengecil dengan hanya surplus USD 3,5 miliar. Hal ini seiring larangan ekspor CPO periode tersebut.
Hal ini tercermin dari cadangan devisa Mei USD 135,6 miliar. Penurunan tiga bulan berturut-turut. NH Korindo Sekuritas Indonesia menilai, penurunan cadangan devisa membatasi ruang gerak Bank Indonesia di tengah depresiasi rupiah yang sempat menyentuh level 14.700.
"Depresiasi rupiah membuat barang impor lebih mahal, memberikan dampak kenaikan harga barang konsumsi yang kemudian menambah tekanan pada inflasi domestik,” demikian mengutip riset tersebut.
Mengutip PT Ashmore Asset Management, IHSG ditutup reli ke posisi 7.049 pada Selasa, 14 Juni 2022 meski ada aksi jual investor asing USD 44 juta.
Aksi beli investor asing relatif sporadis dan kecil di sejumlah saham antara lain Bank Mandiri USD 4,4 juta, INCO USD 2,8 juta, UNVR USD 1,9 juta.
Sedangkan aksi jual melanda saham BBCA, BBRI, TLKM dan ASII. Sementara itu, Semen Indonesia menguat seiring telah mengamankan pasokan batu bara pada sisa 2022 sesuai harga DMO. Sedangkan saham CPO menguat karena pemerintah memangkas retribusi minyak sawit.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham MPRO menguat 25 persen
-Saham BBHI menguat 16,56 persen
-Saham DUTI menguat 16,05 persen
-Saham JECC menguat 14,59 persen
-Saham SCMA menguat 9,28 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham HDFA melemah 6,99 persen
-Saham ESTA melemah 6,94 persen
-Saham SMAR melemah 6,90 persen
-Saham BIMA melemah 6,88 persen
-Saham DIGI melemah 6,85 persen
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 25,9 miliar
-Saham BRMS senilai Rp 89,3 miliar
-Saham ENAK senilai Rp 9,9 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 16,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 8,8 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 91,7 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 66 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 31,2 miliar
-Saham MDKA senilai Rp 27,8 miliar
-Saham ASII senilai Rp 11,7 miliar
Advertisement
Pembukaan Bursa Saham Asia
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (15/6/2022). Gerak bursa saham Asia tersebut mengikuti wall street yang tertekan seiring indeks S&P 500 yang berada di area bearish.
Selain itu, investor juga akan mencermati rilis data ekonomi China. Di Jepang, indeks Nikkei melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix melemah tipis 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,17 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Rabu pekan ini.
Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,29 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,05 persen. Sejumlah data ekonomi termasuk produksi industri dan penjualan ritel pada Mei 2022.
Semalam di wall street, indeks S&P 500 jatuh ke area pasar bearish, turun 0,38 persen menjadi 3.735,48. Indeks Dow Jones merosot 151,91 poin atau 0,5 persen menjadi 30.364,83. Indeks Nasdaq naik 0,18 persen menjadi 10.828,35.
Pergerakan saham di Amerika Serikat terjadi karena imbal hasil treasury AS naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada Rabu malam di Amerika Serikat.
Imbal Hasil Treasury AS
Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,4424 persen turun dari 3,48 persen. Namun, posisi tersebut tertinggi dalam 11 tahun yang dicapai pada Selasa, 14 Juni 2022. Tingkat imbal hasil treasury bertenor dua tahun berada di posisi 3,391 persen.
Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun terbalik sebentar awal pekan ini. Hal itu seiring posisi investor bersiap hadapi pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuj menjinakkan inflasi.
Inversi kurva imbal hasil dipantau ketat oleh pelaku pasar seiring dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.
Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 105,31 setelah berada di bawah 105. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 135,22 per dolar.
Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak berjangka Brent turun 0,34 persen menjadi USD 120,76 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS susut 0,22 persen menjadi USD 118,67 per barel.
Advertisement