Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Rabu, (15/6/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih cukup betah berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi tekanan masih cukup besar. Hal ini terjadi di tengah bayang-bayang harga komoditas yang berpotensi turun.
Baca Juga
“Hal ini tentunya akan dapat menjadi sentimen negatif dan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Namun, jelang rilis data ekonomi neraca dagang pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi relatif stabil yang akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 6.898-7.124 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 0,8 persen ke posisi 7.049 pada 14 Juni 2022, pergerakan IHSG hampir menutup gap yang ada di rentang 6.996-7.501 dan tertahan oleh moving average (MA) 60 hariannya.
“Kami memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave © dari wave (b) pada label hitam sehingga meskipun menguat akan relatif terbatas untuk menguji 7.090-7.130 dan akan rawan koreksi kembali ke rentang area 6.786-6.870,” kata dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.870,6.800 dan resistance 7.063 pada Rabu pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Mark Dyanamics Indonesia Tbk (MARK) - Spec Buy (1.095)
Saham MARK ditutup menguat tipis ke level 1.095 pada perdagangan 14 Juni 2022, pergerakan saham MARK pun masih tertahan oleh level MA20-nya.
“Kami memperkirakan, selama MARK tidak terkoreksi ke bawah 1,000 sebagai level supportnya, maka posisi MARK saat ini sedang berada di akhir wave 2 dari wave (C). Hal tersebut berarti, MARK berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Spec Buy: 1.070-1.095
Target Price: 1.145, 1.190
Stoploss: below 1.000
Advertisement
Saham MTEL-INCO
2.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) - Buy on Weakness (705)
Saham MTEL ditutup flat pada perdagangan 14 Juni 2022 di level 705. “Kami memperkirakan, posisi MTEL sedang berada di akhir wave [b] sehingga koreksi MTEL akan relatif terbatas dan berpeluang untuk menguat,” ujar dia.
Buy on Weakness: 680-705
Target Price: 720, 765
Stoploss: below 640
3.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) - Buy on Weakness (2.900)
Menutup perdagangan Selasa, 14 Juni 2022, saham TBIG ditutup menguat 1 persen ke level 2.900, penguatan saham TBIG pun terbatas oleh MA200 dengan volume yang lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya. “Kami perkirakan, posisi TBIG sedang berada pada bagian dari wave [y] sehingga TBIG masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 2.830-2.870
Target Price: 2.950, 3.050
Stoploss: below 2.780
4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Sell on Strength (7.200)
Pada Selasa, 14 Juni 2022, saham INCO ditutup menguat ke level 7.200, penguatan saham INCO pun masih tertahan oleh MA60-nya.
“Kami perkirakan, posisi INCO saat ini sedang berada pada bagian dari wave C dari wave (A), hal tersebut berarti INCO masih rawan terkoreksi terlebih bila INCO break support di 6.650,” ujar dia.
Untuk rentang koreksi dari INCO diperkirakan berada di 6.050-6.500.
Sell on Strength: 7.275-7.475
Penutupan IHSG 14 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (14/6/2022). Namun, investor asing melakukan aksi jual saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,78 persen ke posisi 7.049,88. Indeks LQ45 melonjak 0,93 persen ke posisi 1.019,53. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.049,88 dan terendah 6.932,71. Sebanyak 273 saham melemah dan 250 saham menguat. 157 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.370.059 kali dengan volume perdagangan 25,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 551,43 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.776.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,10 persen dan IDXindustri tergelincir 0,10 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 1,71 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno melambung 1,05 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 1 persen dan indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,62 persen.
Bursa Saham Asia Melemah
Mayoritas bursa saham di Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa, 14 Juni 2022. Hal ini setelah indeks S&P 500 anjlok dan ditutup di wilayah bearish.
Namun, bursa saham China berbalik arah menguat dan pulih dari koreksi. Indeks Shanghai naik 1,02 persen ke posisi 3.288,91. Indeks Shenzhen menanjak 0,20 persen ke posisi 12.023,79.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng bergerak di antara wilayah positif dan negatif. Indeks Hang Seng melemah 0,15 persen. Saham Alibaba merosot 2,7 persen.
Advertisement