IHSG Berpotensi Sideways Kamis 16 Juni 2022, Cermati Saham Pilihan Ini

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bersifat konsolidasi dengan potensi tekanan masih cukup besar.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jun 2022, 07:53 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 07:53 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal cenderung sideways pada perdagangan Kamis (16/6/2022). Pergerakan IHSG masih dipengaruhi kondisi ekonomi yang stabil dan musim pembagian dividen.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bersifat konsolidasi dengan potensi tekanan masih cukup besar.

Namun, William menuturkan, pergerakan IHSG hingga kini masih ditopang oleh kondisi ekonomi yang masih relatif stabil terlihat dari data perekonomian dan musim pembagian dividen yang masih berlanjut.

"Hari ini IHSG cenderung bergerak sideways dengan kisaran 6.898-7.124," ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pada perdagangan 15 Juni 2022, IHSG ditutup di level 7.007, dan pergerakan IHSG masih tertahan di moving average (MA) 20 dan 60 harian.

"Level penguatan minimal yang kami berikan kemarin sudah tercapai, waspadai apabila IHSG menembus level support di 6.924 yang berarti IHSG terkonfirmasi melanjutkan koreksi membentuk wave ke rentang area 6.786-6.870,” kata dia.

Ia menuturkan, selama IHSG masih sanggup berada di atas 6.924, tidak menutup kemungkinan IHSG akan kembali menguat menguji 7.050-7.090. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.924,6.800 dan resistance 7.063,7.257.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness (1.680)

Menutup perdagangan Rabu, 15 Juni 2022, saham BIRD terkoreksi 0,3 persen ke level 1.680. “Saat ini, kami memperkirakan posisi BIRD sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 5, sehingga BIRD masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.575-1.655

Target Price: 1.770, 1.975

Stoploss: below 1.475

 

2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness (1.715)

Pada Rabu, 15 Juni 2022, saham PGAS ditutup terkoreksi 0,9 persen ke level 1.715, koreksi saham PGAS pun diiringi dengan tekanan jual yang cukup besar meskipun masih tertahan MA20.

“Kami memperkirakan, posisi PGAS saat ini sedang membentuk wave [b] dari wave 5, sehingga PGAS masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.635-1.700

Target Price: 1.800, 1.850

Stoploss: below 1.600

 

 

TLKM-UNVR

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Spec Buy (4.060)

Saham TLKM ditutup terkoreksi 1,2 persen ke level 4.060 pada perdagangan Rabu, 15 Juni 2022.

“Selama tidak terkoreksi ke bawah 3.930 sebagai supportnya, maka posisi TLKM saat ini berada di awal wave B. Hal tersebut berarti, TLKM masih berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Spec Buy: 3.970-4.030

Target Price: 4.280, 4.500

Stoploss: below 3.930

 

4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness (4.800)

Saham UNVR ditutup menguat 1,3 persen ke level 4.800 pada perdagangan 15 Juni 2022, penguatan saham UNVR pun masih tertahan oleh level MA20-nya.

“Kami memperkirakan, saat ini posisi UNVR sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave W. Hal tersebut berarti, UNVR masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” kata dia.

Buy on Weakness: 4.400-4.600

Target Price: 4.970, 5.250

Stoploss: below 4.340

Penutupan IHSG pada 15 Juni 2022

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu, 15 Juni 2022. Investor asing pun melakukan aksi jual cukup signifikan di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06. Indeks LQ45 merosot 0.53 persen ke posisi 1.014,12. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966,02. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 137 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.379.527 kali dengan volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 791,18 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,66 persen, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,83 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,02 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 3,52 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 2,58 persen dan indeks sektor saham IDXproperty meroost 0,88 persen.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks Hang Seng naik 1,14 persen, indeks Shanghai menguat 0,50 persen dan indeks Singapura bertambah 0,21 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,14 persen, indeks Thailand tergelincir 0,49 persen dan indeks Taiwan merosot 0,30 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya