IHSG Merosot 0,61 Persen, Sektor Saham Energi Pimpin Koreksi

Pada penutupan perdagangan, Rabu (15/6/2022), IHSG melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jun 2022, 15:39 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2022, 15:39 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu (15/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi jual cukup signifikan di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06. Indeks LQ45 merosot 0.53 persen ke posisi 1.014,12. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966,02. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 137 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.379.527 kali dengan volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 791,18 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,66 persen, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,83 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,02 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 3,52 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 2,58 persen dan indeks sektor saham IDXproperty meroost 0,88 persen.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks Hang Seng naik 1,14 persen, indeks Shanghai menguat 0,50 persen dan indeks Singapura bertambah 0,21 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,14 persen, indeks Thailand tergelincir 0,49 persen dan indeks Taiwan merosot 0,30 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FPNI melambung 19,05 persen

-Saham ESTA melambung 16,76 persen

-Saham BRMS melambung 16,67 persen

-Saham BBHI melambung 15,62 persen

-Saham DEWA melambung 15,38 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham HDFA merosot 6,99 persen

-Saham INDY merosot 6,99 persen

-Saham BSSR merosot 6,94 persen

-Saham TEBE merosot 6,94 persen

-Saham PURI merosot 6,93 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 57 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 32,8 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 28,3 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 18, 3 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 231,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 179,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 92,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 72,4 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 46,5 miliar


Analis Sebut Reshuffle Kabinet Tak Pengaruhi Laju IHSG

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, isu reshuffle kabinet telah ramai sejak Selasa, 14 Juni 2022.  Namun, analis menilai isu reshuffle kabinet tidak pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 1,03 persen ke posisi 6.976,96. Indeks LQ45 merosot 1,14 persen ke posisi 1.007,94. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966. Sebanyak 398 saham melemah dan 131 saham menguat. 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 933.111 kali. Total volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 434,80 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.677.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtechno naik 0,28 persen.  Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 3,6 persen, dan catat koreksi terbesar.

 

 


Selanjutnya

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saat ditanya mengenai dampak isu reshuffle kabinet terhadap laju IHSG,  Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, hal itu tidak pengaruhi bursa saham.

"Pasar biasanya tidak terpengaruh oleh reshuffle kabinet. Hal ini kecuali yang diganti terkait keuangan dan pejabat Bank Indonesia (BI) karena akan menentukan kebijakan moneter dan fiskal," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. “Nampaknya tidak (isu reshuffle kabinet pengaruhi IHSG-red),” kata dia.

Herditya menuturkan,  pergerakan IHSG masih berada pada fase downtrennya. Dari sisi lain, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa saham Amerika Serikat yang mayoritas bergerak koreksi menjelang rapat FOMC.

"Kemudian dari yield obligasi AS tenor 10 persen yang kembali ke atas 3 persen. Lalu dari dalam negeri rilis neraca perdagangan yang masih surplus meski pun turun ke angka USD 2,9 miliar,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya