IHSG Berpeluang Menguat Senin 18 Juli 2022, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami kenaikan terbatas di kisaran 6.578-6.789 pada Senin, 18 Juli 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jul 2022, 06:33 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 06:29 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Senin, (18/7/2022). Pergerakan harga komoditas diprediksi akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, mengawali keempat Juli 2022, pergerakan IHSG akan terlihat dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas. Ia menuturkan, harga komoditas yang terlihat berpotensi berada dalam kondisi tertekan dapat memberikan sentimen kurang baik terhadap pergerakan saham emiten yang berkaitan dengan harga komoditas.

“Namun, hal ini justru membuka peluang untuk investor melakukan akumulasi beli bagi saham di luar sektor komoditas yang memiliki fundamental solid dan memiliki kapitalisasi pasar besar,” ujar dia dalam catatannya.

William prediksi, IHSG berpotensi mengalami kenaikan terbatas di kisaran 6.578-6.789 pada Senin, 18 Juli 2022.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, menutup perdagangan akhir pekan Jumat, 15 Juli 2022, IHSG bergerak terkoreksi 0,6 persen ke level 6.651, koreksi dari IHSG diiringi dengan peningkatan volume jual.

“Kami perkirakan IHSG akan kembali untuk menguji area 6.600 sebagai support terdekatnya, namun selama IHSG masih mampu berada di atas 6.559 maka kami memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk wave (iv) pada label hitam ke area 6.700-6.750 terlebih dahulu,” ujar dia.

Ia menambahkan, tetapi waspadai, bila IHSG break dari 6.559, IHSG terkonfirmasi membentuk wave (v) untuk menuju ke area 6.420-6.500 untuk membentuk label biru.

Herditya menuturkan, level support IHSG di kisaran 6.602, 6.559 dan level resistance 6.767,6.800.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Berikut rekomendasi teknikal sejumlah saham dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness (1.395)

Saham BBTN ditutup menguat 0,4 persen ke level 1.395 pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022.

“Kami memperkirakan, posisi BBTN sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (2). Hal tersebut berarti, BBTN masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.310-1.360

Target Price: 1.450, 1.530

Stoploss: below 1.270

 

Saham GJTL hingga INDF

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) - Buy on Weakness (680)

Saham GJTL ditutup terkoreksi 1,4 persen ke level 680 pada perdagangan, Jumat, 15 Juli 2022.

“Kami memperkirakan, posisi GJTL saat ini sedang berada pada bagian dari wave x dari wave (b) pada label hitam. Hal tersebut berarti, posisi GJTL akan rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW selama GJTL terjaga di atas 650 sebagai supportnya,” kata dia.

Buy on Weakness: 660-675

Target Price: 705, 720

Stoploss: below 650

 

3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness (4.150)

Saham TLKM ditutup menguat 3,2 persen ke level 4.150 pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 15 Juli 2022, meskipun diiringi dengan peningkatan volume pembelian, namun penguatan TLKM tertahan oleh MA60-ya.

“Kami memperkirakan, posisi TLKM saat ini sedang berada di awal wave B, sehingga TLKM berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 4.060-4.140

Target Price: 4.350, 4.450

Stoploss: below 3.840

 

4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Sell on Strength (6.900)

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat, 15 Juli 2022, saham INDF ditutup terkoreksi 0,4 persen ke level 6.900.

“Kami memperkirakan, posisi INDF saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [iv], sehingga INDF masih rawan terkoreksi terlebih dahulu. Adapun level koreksi INDF kami perkirakan berada pada rentang 6.500-6.675, level koreksi tersebut dapat dimanfaatkan untuk level buyback,” kata dia.

Sell on Strength: 6.925-6.975

 

Penutupan IHSG Jumat 15 Juli 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Jumat, (15/7/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham energi.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,57 persen ke posisi 6.651,90. Indeks LQ45 melemah 1,01 persen ke posisi 938,94. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Demikian mengutip data RTI, Jumat pekan ini. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.716,95 dan terendah 6.645,90. Sebanyak 335 saham merosot dan 176 saham menguat. 178 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.012.626 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,3 triliun.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.874.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,87 persen, dan catat penurunan terbesar. Indeks sektor saham IDXindustry merosot 1,36 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,95 persen, indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,84 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 0,34 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,97 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 0,41 persen dan indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,40 persen.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah setelah rilis data neraca perdagangan yang surplus. Selain itu, pergerakan IHSG juga dipengaruhi bursa saham Hong Kong yang turun karena rilis data produk domestik bruto (China) yang turun. "Namun, korelasinya diperkirakan hanya short term saja,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya