Yelooo Integra Datanet Serap Belanja Modal Rp 5 Miliar

Total belanja modal yang disiapkan Yelooo Integra Datanet pada 2022 sebesar Rp 20 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jul 2022, 21:55 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 21:55 WIB
Paparan publik PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), Senin (18/7/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Paparan publik PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), Senin (18/7/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - - PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 5 miliar hingga semeter I 2022.

Direktur Utama PT Yelooo Integra Datanet Tbk, Wewy Suwanto mengatakan, belanja modal dialokasikan untuk geber internet berkecepatan tinggi.

"Sudah terserap sekitar Rp 4-5 miliar yang sudah diinvestasikan perseroan untuk mulai gelar jaringan internet desa maupun internet berkecepatan tinggi,” kata Wewy dalam paparan publik perseroan, Senin (18/7/2022).

Secara keseluruhan, total belanja modal yang disiapkan perseroan pada 2022 sebesar Rp 20 miliar. Dalam paparannya, Wewy menguraikan lima strategi perseroan pada 2022.

Salah satunya fokus mengembangkan pasar produk digital di daera tier 2 dan tier 3. Perseroan melalui PT Telemedia Komunikasi Pratama (Viberlink) juga akan fokus mengembanhkan digital ISP (Internet Service Provider) untuk membawa internet cepat dan terjangkau ke desa-desa.

"Dengan gerakan #InternetDesa Viberlink bertujuan membawa internet cepat dan terjangkau, sehingga dapat menyamaratakan akses terhadap internet di pedesaan,” beber Wewy.

Selain itu, perseroan akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas infrastruktur fiber optik di Pulau Jawa. Melakukan feasibility study dengan menggali potensi bisnis connectivity dan infrastruktur fiber optic ke depannya. Bersamaan, perseroan akan menggarap dan mendorong kembali potensi konektivitas luar negeri pasca pandemi.

"Melihat kondisi seperti saat ini, perseroan menargetkan penambahan pendapatan Rp 1 miliar per bulan dari bisnis ISP sampai akhir tahun,” kata Wewy.

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Yelooo Integra Datanet Kantongi Pendapatan Rp 113,8 Miliar pada Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) emiten teknologi di bidang jasa penyedia alat teknologi komunikasi dan layanan konektivitas, mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih pada kuartal pertama 2022.

Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih pada kuartal I 2022 sebesar Rp 113,8 miliar atau naik 57,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 72,2 miliar. 

Pencapaian ini seiring perseroan dalam mendorong percepatan transformasi bisnisnya terutama dalam layanan internet berbasis fiber optic yang cepat dan terjangkau.

Direktur Utama Yelooo Integra Datanet, Wewy Susanto mengatakan, pada masa pemulihan ini, pihaknya bersyukur perseroan masih terus bertumbuh bahkan meningkat cukup signifikan.

 

Pertumbuhan Laba Bersih

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Hal ini tidak terlepas dari komitmen dan upaya, serta ekspansi yang dilakukan perseroan sehingga dapat terus mempertahankan eksistensinya bahkan terus bertumbuh. 

"Di kuartal pertama ini, YELO juga  mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 1,9 miliar atau naik sebesar 47,6 persen dan laba kotor sebesar Rp 2,4 miliar atau naik 201,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin, (6/6/2022).

Ia menambahkan, dengan pencapaian tersebut, diharapkan perseroan dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya hingga akhir 2022.

Untuk pertahankan kinerja positif, salah satu strategi Yelooo Integra Datanet adalah terus menyediakan internet cepat dan terjangkau melalui layanannya Viberlink, yaitu layanan internet yang menggunakan 100 persen fiber optic dengan kecepatan koneksi mencapai 100 mbps ke wilayah pelosok desa di Jawa. 

 

Rencana Rights Issue

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 21 Juni 2022, YELO berencana akan melakukan rights issue dengan target mengumpulkan dana sebesar Rp 737 miliar.

“Dengan dana tersebut, diharapkan YELO dapat segera melakukan pengembangan penjualan jaringan internet di sepanjang jalur rel kereta api di pulau Jawa khususnya untuk wilayah tier 2 dan tier 3, sepanjang 2,800 km yang meliputi sekitar 4,291 desa dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta dan ini merupakan pasar yang cukup prospektif bagi perseroan ke depannya,” ujar dia.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 15.302.195.240 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue. Dengan rights issue itu, perhitungan rasio setiap pemegang satu saham lama berhak memperoleh delapan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat dilaksanakan menjadi saham baru perseroan.

Perseroan akan memakai dana rights issue antara lain untuk modal kerja pada entitas anak yaitu PT Telemedia Komunikasi Pratama dalam bentuk pinjaman yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan perseroan secara konsolidasi.

Sementara itu, perseroan akan menerima pinjaman sebesar Rp 737,11 miliar dari PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) yang merupakan pihak afiliasi perseroan.

Hal ini sebagaimana dalam perjanjian pengakuan utang dan piutang antara perseroan dengan ASN pada 30 Mei 2022. Adapun rencana pemberian pinjaman itu diberikan kepada PT Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan 99,67 persen.

Adapun pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru dapat terdilusi maksimal 77,79 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya