IHSG Berpotensi Naik Selasa 19 Juli 2022, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.578-6.789 pada Selasa, 19 Juli 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2022, 08:08 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 08:08 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (19/7/2022). Sentimen laporan keuangan semester I 2022 bayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang sideways dengan pola pergerakan masih terbatas baik naik dan turun.

“Sentimen laporan kinerja keuangan emiten sepanjang semester I masih dinantikan agar dapat memberikan booster terhadap kenaikan IHSG, hari ini IHSG berpotensi naik,” ujar dia.

Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.578-6.789 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat sebesar 0,1 persen ke level 6.659 pada perdagangan Senin, 18 Juli 2022 dan masih tertahan oleh MA5-nya.

"Kami tetap memperkirakan masih terdapat beberapa skenario yang memungkinkan terjadi pada IHSG, pada label hitam selama IHSG masih mampu berada di atas 6.559 maka kami memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk wave (iv) ke area 6,700-6,750 terlebih dahulu,” ujar dia.

Herditya mengingatkan, untuk mewaspadai, bila IHSG break dari 6.559, IHSG terkonfirmasi membentuk wave (v) untuk menuju ke area 6,420-6,500 untuk membentuk label biru.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.602,6.559 dan level resistance 6.767,6.800.

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI).

Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi Teknikal

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari PT MNC Sekuritas:

1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness (7.350)

Saham BMRI ditutup menguat 2,4 persen di level 7.350 pada perdagangan Senin, 18 Juli 2022.

‘Selama tidak terkoreksi ke bawah 7.175 sebagai supportnya, maka kami memperkirakan posisi BMRI saat ini sedang berada di awal wave [iv] dari wave C. Hal tersebut berarti, BMRI masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 7.200-7.300

Target Price: 7.500, 7.700

Stoploss: below 7.175

 

2.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) - Buy on Weakness (960)

Pada perdagangan Senin, 18 Juli 2022, saham HMSP ditutup flat ke level 960.

“Selama HMSP masih mampu bertahan di atas 935 sebagai supportnya, maka kami memperkirakan posisi HMSP saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [b], sehingga HMSP berpeluang berbalik menguat,” kata dia.

Buy on Weakness: 940-960

Target Price: 1.000, 1.035

Stoploss: below 935

 

 

Saham MIKA-BIPI

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3.PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) - Sell on Strength (2.750)

Pada Senin, 18 Juli 2022, saham MIKA ditutup terkoreksi tipis di level 2.750.  “Kami perkirakan, posisi MIKA saat ini sudah berada di akhir wave [y] dari wave B, sehingga MIKA rawan untuk melanjutkan koreksinya untuk membentuk awal dari wave C dari wave (B). Diperkirakan untuk level koreksi MIKA berada pada rentang 2.480-2.580 terlebih dahulu,” ujar dia.

Sell on Strength: 2.760-2.800

 

4.PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) - Sell on Strength (126)

Saham BIPI ditutup terkoreksi sebesar 4,5 persen  ke level 126 pada perdagangan, Senin, 18 Juli 2022.

“Koreksi BIPI pun masih tertahan oleh MA20-nya. Selama BIPI belum mampu kembali ke atas 146 sebagai resistancenya, maka posisi BIPI saat ini sedang berada di awal wave C dari wave (A). Hal tersebut berarti, pergerakan BIPI akan rawan terkoreksi untuk menguji rentang 97-115 sebagai target koreksinya,” kata dia.

Sell on Strength: 129-137

Penutupan IHSG 18 Juli 2022

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan Senin, (18/7/2022). Sebagian besar sektor saham menguat tetapi rupiah kembali tembus 15.000 per dolar Amerika Serikat pada awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,11 persen ke posisi 6.659,25. Indeks LQ45 bertambah 0,19 persen ke posisi 940,77. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.702,07 dan terendah 6.611,92. Sebanyak 245 saham melemah dan 254 saham menguat. 183 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.083.218 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,3 triliun.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,27 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor IDXfinance menanjak 1,11 persen, indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,64 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,39 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,17 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,15 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,69 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,35 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth turun 0,30 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya