Liputan6.com, Jakarta - PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk, perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan besar melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Selasa (19/7/2022), PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk menggelar IPO dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 410 juta saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50.Â
Baca Juga
Jumlah saham yang ditawarkan Rohartindo Nusantara Luas setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran saham perdana di kisaran Rp 122-Rp 135 per saham. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana IPO antara Rp 50,02 miliar-Rp 55,35 miliar.
Advertisement
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya biaya emisi efek, akan digunakan sekitar 47,82 persen akan digunakan untuk pembelian aset berupa 3 unit ruko dan sekitar 52,18 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan bisnis perseroan yaitu penambahan barang-barang inventory perseroan untuk di jual.
Kemudian, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 205 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaksanaan Waran
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 2 tahun.
Waran seri I adalah efek yang diterbitkan perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 50 dengan harga pelaksanaan waran Rp 500 per saham yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan. Total dana dari waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 102,5 miliar.
Â
Advertisement
Jadwal
Berdasarkan laporan keuangan tidak audit per 31 Maret 2022, perseroan mencatat pendapatan Rp 20,69 miliar hingga kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,27 miliar.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,46 miliar hingga kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,65 miliar. Total aset perseroan tercatat Rp 136,53 miliar pada 31 Maret 2022.
Jadwal :
· Masa Penawaran Awal : 19 - 26 Juli 2022
· Perkiraan Tanggal Efektif : 29 Juli 2022
· Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 - 5 Agustus 2022
· Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Agustus 2022
· Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Agustus 2022
· Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada BEI : 9 Agustus 2022
· Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler dan Negosiasi : 9 Agustus 2022 - 6 Agustus 2024
· Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Tunai : 9 Agustus 2022 - 8 Agustus 2024
· Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 8 Februari 2023 - 8 Agustus 2024
Â
Penutupan IHSG Selasa 19 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa (19/7/2022). Penguatan IHSG tersebut didukung seluruh sektor saham yang menghijau.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 1,15 persen ke posisi 6.736,09. Indeks LQ45 menanjak 0,89 persen ke posisi 949,14. Seluruh indeks acuan kompak menguat. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.740,07 dan terendah 6.626,25. Sebanyak 327 saham menguat sehingga angkat IHSG.Sedangkan 169 saham melemah dan 183 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.169.530 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.019.
Seluruh sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy melambung 3,46 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 3,41 persen, indeks sektor saham IDXtechno mendaki 2,35 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melambung 1,65 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 1,43 persen.
Advertisement