Liputan6.com, Jakarta - PT Victoria Investama Tbk (VICO) mengumumkan pembatalan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Sebelumnya, rencana itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB yang dilaksanakan pada 10 Juni 2022.
Baca Juga
"Pembatalan ini dilakukan memperhatikan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-966/PM.221/2022 tanggal 8 Juli 2022, perihal pelaksanaan PMTHMETD,” ungkap manajemen Victoria Investama dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/7/2022).
Advertisement
Pembatalan ini didasarkan pada ketentuan Pasal 8C ayat (1) POJK Nomor 14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberi hak memesan efek terlebih dahulu.
Semula, perseroan berencana menerbitkan 1.005.921.051 lembar saham dalam rangka private placement dengan harga pelaksanaan Rp 219 per saham. Tanggal distribusi atau penerbitan saham rencananya dilakukan hari ini, 22 Juli 2022.
Dana yang diperoleh dari PMTHMETD setelah dikurangi biaya-biaya, seluruhnya akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan entitas anak, yaitu PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dalam rangka pemenuhan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum.
Pihak yang telah berkomitmen untuk menjadi pembeli dalam aksi private placement yaitu Chemical Asia Corporation Pte Ltd. Dengan jumlah pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 1.005.921.051 lembar saham atau sebesar Rp 220,3 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Victoria Investama Tawarkan 915 Juta Saham Baru Melalui Private Placement
Sebelumnya, Perusahaan investasi dan jasa keuangan, PT Victoria Investama Tbk (VICO) menawarkan sebanyak 915.009.468 saham baru melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement.
Penambahan modal tanpa HMETD (PMTHMETD) ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan/atau entitas anak, investasi pada efek atau surat berharga serta sebagai modal kerja Perseroan.
Hal tersebut disampaikan manajemen Victoria Investama melalui prospektusnya yang dipublikasikan regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (20/10/2021).
Perseroan belum menetapkan berapa harga saham baru yang akan ditawarkan melalui PMTHMETD ini. Namun, perseroan menjelaskan nilai nominal saham yang diterbitkan ini sebesar Rp 100, atau setara maksimal 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Victoria Investama.
Jika PMTHMETD ini dilaksanakan, pemegang saham Perseroan akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 9,09 persen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Untuk pelaksanaan PMTHMETD ini, saham baru Perseroan akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa investor yang bermaksud memiliki saham baru perseroan. Namun, hingga 19 Oktober 2021, belum ditentukan pihak-pihak mana yang akan menjadi investor untuk menyerap saham baru ini.
Sebelum PMTHMETD ini, PT Gratamulia Pratama yang merupakan pemegang saham mayoritas perseroan memiliki sebanyak 6.236.500.000 saham atau setara 68,16 persen saham VICO.
Selanjutnya sebanyak 1.992.135.800 saham atau setara 21,77 persen saham VICO dimiliki oleh Suzanna Tanojo. Sisanya sebanyak 921.458.880 atau setara 10,07 persen dimiliki oleh publik.
Sementara setelah PMTHMETD ini susunan pemegang saham VICO akan sebagai berikut, PT Gratamulia Pratama memiliki 6.236.500.000 atau setara 61,96 persen saham VICO, Suzanna Tanojo memiliki sebanyak 1.992.135.800 atau setara 19,79 persen saham VICO.
Masyarakat memiliki sebanyak 921.458.880 atau setara 9,15 persen saham VICO dan PMTHMETD Investor memiliki sebanyak 915.009.468 atau setara 9,09 persen saham VICO.
Gelar RUPSLB
Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 November 2021.
Dalam pelaksanaannya, PMTHMETD ini dapat dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak disetujui oleh RUPSLB Perseroan pada Kamis, 25 November 2021.
Jumlah kas dan setara kas perseroan akan meningkat sebesar 6,60 persen dari Rp 1.385.950.783 menjadi Rp 1.477.451.730 yang berasal dari dana hasil PMTHMETD sebesar Rp 91.500.947 atas 915.009.468 lembar saham dari PMTHMETD dengan nominal Rp100 per lembar.
Sementara jumlah aset perseroan akan meningkat sebesar 0,37 persen dari Rp 25.040.612.884 menjadi Rp 25.132.113.831 yang akan diakibatkan oleh meningkatnya kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan dana hasil PMTHMETD.
Selanjutnya, jumlah ekuitas perseroan akan meningkat sebesar 2,89 persen dari 3.170.998.929 menjadi 3.262.499.876 sebagai akibat meningkatnya jumlah tambahan modal disetor dari hasil PMTHMETD sebesar Rp 91.500.947.
Pada 19 Oktober 2021, saham VICO ditutup di Rp 163 per saham, turun Rp 4 dibanding penutupan perdagangan sehari sebelumnya, 18 Oktober 2021 saham VICO ada di Rp 167 per saham. Total frekuensi perdagangan 644 kali dengan volume perdagangan 41.553. Nilai transaksi Rp 676,4 juta.
Advertisement