Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Tumbuh 84 Persen pada Semester I 2022

Hingga semester I 2022, Bank Neo Commerce mencatat kenaikan pendapatan dan rugi melonjak.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 31 Jul 2022, 20:27 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2022, 20:27 WIB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) (Foto: PT Bank Neo Commerce Tbk)
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) (Foto: PT Bank Neo Commerce Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat kinerja beragam sepanjang semester I 2022. Perseroan mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih dan rugi hingga Juni 2022.

Hingga semester I 2022, Bank Neo Commerce mencatat kenaikan total kredit menjadi Rp 7 triliun atau naik 84,2 persen dibandingkan 30 Juni 2021 sebesar Rp 3,8 triliun. Bank Neo Commerce menyatakan, penyaluran kredit ini di antara dilakukan secara digital atau online yang terbukti banyak diminati oleh masyarakat dan transaksi kredit melalui ini pada kuartal II 2022 meningkat cukup signifikan.

Kenaikan kredit ini dongkrak pendapatan bunga bersih menjadi Rp 547 miliar atau naik 302 persen jika dibandingkan 30 Juni 2021 sebesar Rp 136,1 miliar.

Adapun pendapatan berbasis komisi atau fee based income naik menjadi Rp 176,1 miliar pada Juni 2022 dari Rp 122,8 miliar pada Desember 2021, dan naik 973,8 persen jika dibandingkan posisi Juni 2021 sebesar Rp 16,4 miliar, demikian mengutip keterangan tertulis perseroan.

Sementara itu, mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/7/2022), PT Bank Neo Commerce Tbk mencatat pendapatan bunga bersih Rp 494,52 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan bunga bersih naik 335,8 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 113,47 miliar.

Perseroan mencatat rugi bersih Rp 611,43 miliar hingga semester I 2022. Rugi ini naik 360,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 132,85 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Biaya Promosi Meningkat

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Biaya promosi naik 139,8 persen menjadi Rp 251,3 miliar pada semester I 2022, naik 139,8 persen apabila dibandingkan biaya promosi pada Juni 2021 yang sebesar Rp104,8 miliar.

BNC baru meluncurkan produk mobile banking (dengan nama neobank) di akhir Maret 2021, dan pengguna BNC posisi akhir Juni 2022 sudah mencapai 18,5 juta atau 9x lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengguna per Juni 2021 yang sebanyak 2 juta pengguna, sehingga untuk biaya-biaya berkenaan dengan operasional di semester 1 2021 tidak sebesar biaya di semester 1 2022.

Perkembangan baik lainnya adalah penurunan secara bertahap atas Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dimana pada Desember 2021 di posisi 224,01 persen, turun menjadi 192,34 persen pada Maret 2022 dan menjadi 156,75 persen pada Juni 2022.

Tak hanya itu, rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juni 2022 berhasil naik menjadi 10,16 persen dari 7,72 persen di Maret 2022 dan 5,15 persen pada posisi Desember 2021.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Aset Meningkat

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Aset naik 104,6 persen dari Rp 6,99 triliun pada Juni 2021 menjadi Rp 14,3 triliun pada Juni 2022. Sedangkan dari sisi likuiditas, perolehan DPK pada Juni 2022, naik 37,03 persen dibandingkan perolehan Desember 2021 dari Rp 8,1 triliun menjadi Rp 11,1 triliun. Perseroan menyatakan, hal ini membuktikan perseroan semakin dipercaya oleh publik.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan menuturkan, kinerja positif yang diraih oleh Bank Neo Commerce merupakan hasil dari semakin lengkapnya berbagai layanan dan fitur yang BNC hadirkan di aplikasi neobank.

“Setahun terakhir, kami secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah BNC. Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang cukup signifikan di semester I tahun 2022 ini,” kata Tjandra.

Terkait pencapaian kinerja hingga akhir tahun, Tjandra menuturkan, pihaknya optimistis mengarungi semester II seiring dengan semakin lengkapnya fitur dan layanan unggulan yang BNC hadirkan di beberapa waktu ke depan, dengan demikian akan semakin banyak frekuensi transaksi nasabah hingga dapat mendongkrak kinerja pada semester II 2022.

"Dengan jumlah nasabah lebih dari 18,5 juta saat ini, BNC diuntungkan mendapatkan use case terbaik sehingga kami dapat lebih leluasa mendengarkan masukan dari nasabah akan produk layanan seperti apa yang mereka inginkan, dari situ kami berusaha mewujudkannya. Hal inilah yang menjadi resep terbaik mengapa berbagai layanan dan fitur kami langsung diminati oleh para nasabah,” ujar dia.

 

 

Beli Reksa Dana Eastspring Kini Bisa Lewat Bank Neo Commerce

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) meresmikan kerja sama dengan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).

Kerja sama keduanya bertujuan untuk mendistribusikan produk reksa dana saham Eastspring Investments Value Discovery dan reksa dana pendapatan tetap Eastspring Investments Yield Discovery kepada nasabah ritel Bank Neo Commerce.

"Harapan kami dengan terjalinnya kerja sama antara BNC dan Eastspring Indonesia dapat memberikan pilihan investasi yang lebih luas bagi nasabah BNC dengan menyediakan pilihan investasi reksa dana," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (31/7/2022).

Untuk fase awal, produk reksa dana tersebut mulai ditawarkan kepada nasabah ritel BNC melalui beberapa kantor cabang aktif BNC yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ke depannya, produk ini akan dapat dinikmati seluruh nasabah melalui aplikasi neobank setelah proses integrasi selesai.

Presiden Direktur, Eastspring Indonesia, Alan J. Tangkas Darmawan menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan BNC dan berharap produk-produk reksa dana besutan Eastspring Indonesia dapat mendukung nasabah BNC untuk mencapai tujuan investasi mereka dan memberikan hasil investasi jangka panjang yang kompetitif kepada investor.

"Reksa dana Eastspring Investments Value Discovery melakukan penempatan saham maksimum 70 persen pada blue chip atau big cap stock dan diversifikasi atas sektor dan tema investasi. Reksa dana ini memilih fokus pada “Best Ideas” dan memanfaatkan peluang investasi dari semua sektor untuk memberikan hasil investasi yang optimal,” ungkap Alan.

Sementara reksa dana Eastspring Investments Yield Discovery berfokus pada portofolio obligasi berkualitas baik dengan mengalokasikan 80-100 persen pada obligasi pemerintah yang berdurasi di bawah 5 tahun. Reksa dana ini juga telah dilengkapi fitur pembayaran dividen berkala.

"Kerja sama dengan Bank Neo Commerce akan memperluas jaringan distribusi kami dan menguatkan komitmen kami untuk turut mengembangkan industri pasar modal Indonesia," ujar Alan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya