Moduit Luncurkan Layanan untuk Nasabah Kaya di Indonesia

Peningkatan jumlah investor diikuti pertumbuhan kinerja produk pasar modal yang berpotensi dongkrak nasabah kaya di Indonesia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Agu 2022, 14:51 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 14:51 WIB
Konferensi pers Moduit Digital Indonesia, Rabu (3/8/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Konferensi pers Moduit Digital Indonesia, Rabu (3/8/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen investasi terus meningkat, tercermin pada perkembangan jumlah investor di pasar modal yang telah menembus 9,11 juta investor per Juni 2022.

Jumlah investor ini menunjukan peningkatan sebesar 21,68 persen dibanding posisi akhir 2021 yang tercatat sebanyak 7,49 juta. Investor pasar modal tersebut terbagi dalam produk investasi reksa dana, saham maupun investor Surat Berharga Negara (SBN).

Perkembangan teknologi dan digitalisasi yang masif merupakan pendorong penting pesatnya peningkatan jumlah investor. Sebab digitalisasi membuat orang dengan mudah dan cepatnya membuka rekening efek dan berinvestasi.

Peningkatan minat investasi ini turut mempengaruhi kinerja Pasar Modal Indonesia, di mana hingga penghujung Juli 2022, posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah hampir menggapai level 7.000, atau mengalami kenaikan hampir 6 persen secara year to date.

Chairman Financial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia, Tri Djoko Santoso mengatakan, peningkatan jumlah investor yang diikuti oleh pertumbuhan kinerja produk-produk pasar modal berpotensi mendongkrak jumlah nasabah kaya di Indonesia dengan High Net-Worth Individuals (HNWI). 

Dia mengatakan, jumlah HNWI Indonesia diprediksi tumbuh di atas 60 persen menjadi lebih dari 250.000 orang dalam 5 tahun ke depan (Data HNWI 2021 tercatat 82.000 orang).

Selain jumlah orang kaya bertambah, Tri menyebut nilai kekayaan juga berpotensi meningkat pesat, terlebih bila mereka bisa mengelola dan menata penghasilan yang mereka peroleh dari kerja maupun investasi. Untuk itu menurut dia, nasabah HNWI perlu punya perencana keuangan yang mumpuni.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Luncurkan Layanan untuk Nasabah Orang Kaya

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Kemudian, peran perencana keuangan adalah membantu HNWI untuk berinvestasi secara aman sesuai dengan profil risiko nya. Perencanaan keuangan sangat penting karena merupakan satu-satunya cara paling masuk akal bagi setiap orang untuk memastikan masa depan finansialnya dan keluarganya.

Tri juga menyebutkan nasabah HNWI juga mempunyai kebutuhan yang lebih kompleks. Kebutuhan tersebut menjadi urgensi bahwa HNWI memerlukan seorang partner yang tepat, terpercaya dan profesional untuk mengelola kekayaan mereka. 

Hal tersebut yang melandasi PT Moduit Digital Indonesia untuk memberikan pelayanan private wealth management kepada nasabah HNWI.

Sementara itu, Chief Business Officer Moduit, Stefanus Adi Utomo mengatakan, sebagai teknologi finansial yang menyediakan layanan private wealth management secara digital, Moduit menyediakan berbagai pilihan produk investasi yang telah terkurasi dan sekaligus jasa nasihat investasi yang sesuai kebutuhan. 

Bahkan, menurut perseroan terkait keamanannya tidak perlu diragukan. PT Moduit Digital Indonesia telah memiliki tiga lisensi dari OJK dan sudah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tiga Lisensi

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

"Visi kami ingin menjadi gerbang kesejahteraan untuk semua orang. Oleh karena itu kami ingin menjadi partner terpercaya nasabah melalui platform digital,” kata Stefanus dalam konferensi pers Moduit Digital Indonesia, Rabu (3/8/2022).

Stefanus menegaskan, nasabah Moduit sudah dapat berinvestasi secara terintegrasi untuk produk-produk wealth  management seperti reksa dana dan obligasi, termasuk juga SBN, seperti SR17 yang akan diluncurkan di akhir bulan ini.

"Produk kami ada reksa dana, obligasi dan SBN. di akhir tahun akan ada saham dan asuransi, dan membuka kesempatan atau membidik produk investasi lain. Kebutuhan HNWI pada produk discretionary atau KPD (kontrak pengelolaan dana). Selain itu, kami juga menyediakan advisory service. Advisory service ini merupakan keunggulan kami,” ujar dia.

Investor Pasar Modal Bertambah, Dominan Lulusan SMA

Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan investor pasar modal meningkat sebanyak 8,1 kali dibandingkan 2017. Hal itu juga tercermin dari jumlah investor harian yang aktif sebanyak 199.900 investor per 30 Juni 2022 .

BEI juga menyebutkan, pasar modal Indonesia terus didorong oleh optimisme berkelanjutan serta investor ritel menjadi salah satu yang mendominasi.

Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan mengungkapkan, mayoritas investor laki-laki, serta kebanyakan investor yang berusia di bawah 30 tahun. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun hingga Juni 2022.

"Mayoritas investor adalah laki-laki dan meningkat sedikit, dari umur mayoritas di bawah 30 tahun,” kata Verdi dalam Edukasi Wartawan terkait Market Update, ditulis Kamis (21/7/2022).

Investor berusia di bawah 30 tahun tersebut sebanyak 59,72 persen pada Juni 2022, sedangkan pada 2021 sebanyak 58,39 persen. Kemudian, jika dilihat dari segi pendidikan, lulusan SMA tercatat sebagai investor ritel terbanyak dengan jumlah 61,41 persen. Lalu, untuk lulusan S1 mencapai 28,78 persen, D3 mencapai 7,19 persen, dan S2 mencapai 2,62 persen.

 

Sisi Pekerjaan

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, dalam sisi pekerjaan, pegawai (pegawai swasta, negeri dan guru) menjadi investor ritel yang mendominasi sebanyak 32,62 persen. Selanjutnya, ada juga pelajar 27,83 persen, pengusaha 14,05 persen, ibu rumah tangga 6,17 persen, dan lainnya 18,31 persen.

Sementara itu, Verdi menjelaskan terkait peningkatan transaksi pasar modal pada anak muda termasuk millenial. Rupanya, hal tersebut didorong oleh keberadaan teknologi.

"Milenial menurut saya karena teknologi, milenial itu yang berbau high tech gampang ingin mencoba hal baru,” ujar dia.

Dia menambahkan, terdapat kemungkinan sosialisasi terkait pasar modal secara online membuat anak muda tersebut lebih senang."Sosialisasi yang dilakukan lewat online mungkin lebih kena di mereka, tapi kita belum riset mendetail," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya