Rights Issue, Victoria Investama Incar Dana Segar Rp 1,8 Triliun

Victoria Investama akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 9,96 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Okt 2022, 12:56 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 12:56 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Victoria Investama Tbk (VICO) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, Victoria Investama akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 9,96 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara 49,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

Mengutip prospektus perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/10/2022), harga pelaksanaan right issue dipatok pada kisaran Rp 150-Rp 180 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 1,5 triliun sampai dengan Rp 1,8 triliun.

Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain, maka akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan. Jika masih terdapat sisa saham, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel. Tidak terdapat pembeli siaga dalam rights issue ini.

Catatan saja, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) sebesar maksimum 49,75 persen. Rencana rights issue ini sebelumnya telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPS perseroan yang digelar pada 29 September 2022.

Sebesar 23,8 persen dana hasil rights issue akan digunakan Victoria Investama untuk mengambil bagian atas saham-saham yang dikeluarkan dalam rights issue PT Bank Victoria Tbk (BVIC).

Kemudian sebesar 15,67 persen akan digunakan untuk melakukan pengambilalihan terhadap 2344 juta saham PT Bank Victoria Syariah yang dimiliki oleh BVIC, yang merupakan 80 persen dari total seluruh saham yang dikeluarkan Bank Victoria Syariah.

Sisanya sebesar 60,52 persen akan digunakan untuk mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan Bank Victoria Syariah dalam rangka penambahan modal untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum bank.

 

Jadwal Rights Issue

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jadwal:

-Tanggal efektif: 16 November 2022

-Tanggal cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi: 24 November 2022

-Tanggal cum HMETD di pasar tunai: 28 November 2022

-Tanggal ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi: 25 November 2022

-Tanggal ex HMETD di pasar tunai: 29 November 2022

-Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 28 November 2022

-Tanggal distribusi HMETD: 29 November 2022 Tanggal pencatatan saham hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia: 30 November 2022

-Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD: 30 November 2022 — 6 Desember 2022

-Periode penyerahan saham yang berasal dari HMETD: 2—8 Desember 2022

-Tanggal terakhir pembayaran pelaksanaan HMETD: 8 Desember 2022

-Tanggal terakhir pembayaran untuk pemesanan efek tambahan: 8 Desember 2022

-Tanggal penjatahan: 9 Desember 2022

-Tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian saham (refund): 12 Desember 2022

 

Victoria Investama Batalkan Private Placement

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Victoria Investama Tbk (VICO) mengumumkan pembatalan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Sebelumnya, rencana itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB yang dilaksanakan pada 10 Juni 2022.

"Pembatalan ini dilakukan memperhatikan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-966/PM.221/2022 tanggal 8 Juli 2022, perihal pelaksanaan PMTHMETD,” ungkap manajemen Victoria Investama dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/7/2022).

Pembatalan ini didasarkan pada ketentuan Pasal 8C ayat (1) POJK Nomor 14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberi hak memesan efek terlebih dahulu.

Semula, perseroan berencana menerbitkan 1.005.921.051 lembar saham dalam rangka private placement dengan harga pelaksanaan Rp 219 per saham. Tanggal distribusi atau penerbitan saham rencananya dilakukan hari ini, 22 Juli 2022.

Dana yang diperoleh dari PMTHMETD setelah dikurangi biaya-biaya, seluruhnya akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan entitas anak, yaitu PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dalam rangka pemenuhan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum.

Pihak yang telah berkomitmen untuk menjadi pembeli dalam aksi private placement yaitu Chemical Asia Corporation Pte Ltd. Dengan jumlah pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 1.005.921.051 lembar saham atau sebesar Rp 220,3 miliar.

Victoria Investama Tawarkan 915 Juta Saham Baru Melalui Private Placement

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Perusahaan investasi dan jasa keuangan, PT Victoria Investama Tbk (VICO) menawarkan sebanyak  915.009.468 saham baru melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement.

Penambahan modal tanpa HMETD (PMTHMETD) ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan/atau entitas anak, investasi pada efek atau surat berharga serta sebagai modal kerja Perseroan.

Hal tersebut disampaikan manajemen Victoria Investama melalui prospektusnya yang dipublikasikan regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (20/10/2021).

Perseroan belum menetapkan berapa harga saham baru yang akan ditawarkan melalui PMTHMETD ini. Namun, perseroan menjelaskan nilai nominal saham yang diterbitkan ini sebesar Rp 100, atau setara maksimal 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Victoria Investama.

Jika PMTHMETD ini dilaksanakan, pemegang saham Perseroan akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 9,09 persen.

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya