Liputan6.com, Jakarta - PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) mengincar pertumbuhan laba sebesar 30 persen pada 2023.
Namun, dari sisi pendapatan, Direktur Utama PT Dyandra Media International Tbk, Daswar Marpaung mengatakan perseroan berupaya untuk mencatatkan angka yang relatif sama dengan tahun ini.
Baca Juga
"Kami belum bisa sampaikan angkanya secara detail, tapi bisa dipastikan secara pendapatan akan sama seperti 2022. Namun laba bersih kami bisa tingkatkan tahun depan sekitar 30 persen,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Kamis (1/12/2022).
Advertisement
Daswar menuturkan, pendapatan perseroan tahun ini banyak disokong oleh rangkaian gelaran KTT G20. Di mana gelaran ini tidak akan terjadi lagi pada tahun depan, sehingga pendapatan otomatis akan mengalami tren yang berbeda. Meski tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN Summit, tetapi Daswar menyebut skalanya tak sebesar KTT G20.
"Tahun ini kita mendapat windfall dari rangkaian G20, di mana G20 tidak ada lagi di 2023, hanya ASEAN Summit. Namun skala dari ASEAN Summit kami proyeksikan tidak akan sebesar G20 tahun ini. Sehingga kami akan berusaha untuk dapatkan revenue sama seperti 2022,” kata Daswar.
Hingga kuartal III 2022 perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 631,3 miliar, naik 178,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 226,98 miliar. Raihan itu mayoritas berasal dari bisnis penyelenggaraan acara sebesar Rp 484,87 miliar atau berkontribusi 77 persen dari total pendapatan per September 2022.
Disusul pendapatan dari konvensi dan eksibisi senilai Rp 101,81 miliar atau andil 16 persen. Kemudian bisnis hotel dan pendukung acara masing-masing andil 4 persen dan 3 persen dengan nilai rp 26,08 miliar dan Rp 18,53 miliar.
Dari kinerja tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,12 miliar. Berbalik dari rugi Rp 72,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Bakal Hadirkan NCT Dream?
Sebelumnya, PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) melalui anak usaha PT Dyandra Global Edutainment sukses menggelar konser NCT 127 di Indonesia pada 4—5 November 2022.
Kabar baiknya, perusahan saat ini tengah mengupayakan untuk kembali memboyong artis korea, NCT Dream pada 2023 mendatang.
“Mengenai apakah Dyandra akan jadi promotor konser NCT Dream, kita berusaha untuk dapatkan satu slot acara NCT Dream tahun 2023," kata Direktur Utama PT Dyandra Media International Tbk, Daswar Marpaung dalam paparan publik perseroan, Kamis (1/12/2022).
Sebelumnya, Konser NCT 127 Neo City: Jakarta - The Link yang dilangsungkan di ICE BSD City, Tangerang Selatan pada awal bulan lalu mendapat antusiasme tinggi dari para penggemar. Sayangnya, konser pada hari pertaa terpaksai dihentikan lebih awal dari jadwal seharusnya. Hal itu lantaran keadaan mulai tidak kondusif dan banyak penggemar yang pingsan.
Sebelum konser benar-benar dihentikan, para anggota NCT 127 sempat meminta penggemar di barisan terdepan untuk mundur. Mereka juga meminta penonton saling memberi sedikit ruang agar tidak berdesakan, sehingga konser dapat berjalan dengan nyaman. Daswar menerangkan, yang terjadi saat itu bukalah kerusuhan. Melainkan euforia saat sang idol melakukan aksi panggung.
Advertisement
Selanjutnya
"Jadi yang terjadi adalah saat itu di dalam konser NCT 127 ada satu aktivitas yang dilakukan oleh artis yang akibatkan ada euforia mendadak dari penonton. Sehingga euforia tersebut dihentikan oleh pihak keamanan dan kami saat itu langsung meeting dengan manajemen artis dan kepolisian,” ujar Daswar.
Selanjutnya, para pihak menyetujui apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan pada konser hari kedua. Alhasil, konser hari kedua berjalan lancar. Kejadian ini sekaligus menjadi evaluasi bagi penyelenggara agar lebih memperhatikan secara komprehensif segala aspek utamanya bagi artis.
"Ke depannya kami akan memperhatikan segala aktivitas dalam konser agar tidak terjadi hal yang menimpa NCT 127,” imbuh Daswar.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Kamis, 1 Desember 2022, saham DYAN stagnan di posisi Rp 102 per saham. Saham DYAN dibuka naik satu poin ke posisi Rp 103 per saham. Saham DYAN berada di level tertinggi Rp 104 dan terendah Rp 101 per saham. Total frekuensi perdagangan 252 kali dengan volume perdagangan 58.904 saham. Nilai transaksi Rp 599,4 juta.
Penutupan IHSG pada 1 Desember 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Kamis (1/12/2022). Sektor saham keuangan dan teknologi menekan laju IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 0,85 persen ke posisi 7.020,80. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 995,96. Sebagian besar indeks acuan anjlok. Pada awal Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 7.090,27 dan terendah 7.018,26.
Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.283.164 saham. Total volume perdagangan saham 37,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.543.
Indeks sektor saham pada Kamis pekan ini hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,17 persen, sektor saham basic menguat 0,57 persen, sektor saham industri mendaki 1,14 persen, sektor saham properti bertambah 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,2 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih dipimpin dari indeks sektor saham teknologi.
“Seperti yang kita ketahui dari emiten GOTO mencatatkan ARB dan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Koreksi ini cukup berlawanan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat dan rilis data inflasi November 2022 di Indonesia yang cenderung turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Advertisement