Data Sinergitama Jaya Patok Harga IPO Rp 120 per Saham

Data Sinergitama Jaya menetapkan harga IPO yang merupakan batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan sebelumnya Rp 120-Rp 150 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jan 2023, 05:15 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2023, 05:15 WIB
Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Data Sinergitama Jaya Tbk, perusahaan bergerak di usaha layanan teknologi informasi terutama teknologi pusat data terbaru menetapkan harga perdana Rp 120 per saham dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Data Sinergitama Jaya menetapkan harga IPO yang merupakan batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan sebelumnya Rp 120-Rp 150 per saham. Dengan penetapan harga Rp 120 per saham, perseroan akan meraih dana Rp 60 miliar dari IPO.

Data Sinergitama Jaya juga menerbitkan sebanyak 250 juta  Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan. Jumlah saham itu sebanyak 16,32 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru Perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I.

Setiap Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh Perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan Saham Biasa Atas Nama Perseroan yang bernilai nominal Rp 25  setiap saham.

Adapun harga pelaksanaan sebesar Rp150 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai 6 Juli 2023-5 Januari 2024.

Apabila waran seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, waran seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku waran seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 37,50 miliar.

Dana IPO

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 10,50 miliar untuk pembelian server, dan sisanya untuk modal kerja. “Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran untuk modal kerja perseroan,” tulis perseroan.

Jadwal:

-Tanggal Efektif : 29 Desember 2022

-Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 Januari 2023 – 4 Januari 2023

-Tanggal Penjatahan : 4 Januari 2023

- Tanggal Distribusi : 5 Januari 2023

-Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 6 Januari 2023

-Masa Perdagangan Waran Seri I

– Pasar Reguler dan Negosiasi : 6 Januari 2023 – 2 Januari 2024

– Pasar Tunai : 6 Januari 2023 – 4 Januari 2024

Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Juli 2023 – 5 Januari 2024

Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 5 Januari 2024

IPO Perseroan

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha penyedia layanan (managed service) di bidang teknologi informasi, khususnya teknologi pusat data terbaru, data center virtual (cloud).

Mengutip laman e-ipo, Minggu (18/12/2022), Data Sinergitama Jaya akan melepas saham sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 setiap saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 24,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Adapun, harga penawaran sebesar Rp 120 – Rp 150 setiap saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup perusahaan tersebut sebanyak-banyaknya Rp 75 miliar.

Data Sinergitama Jaya secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 250 juta waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 16,32 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO saham ini disampaikan. 

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dengan setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh Perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama Perseroan yang bernilai nominal Rp 25.

 

Dana IPO

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan sekitar 14,29 persen untuk pembelian server yang dibeli dari pihak tidak terafiliasi dengan harga sekitar Rp 10 miliar dengan tujuan transaksi adalah untuk peningkatan penjualan dari jasa dan produk Perseroan dan transaksi ini tergolong dalam belanja modal (capital expenditure).

Sisanya, sekitar 85,71 persen akan digunakan untuk modal kerja seperti pembiayaan proyek baru Perseroan, research & development, perektrutan dan pelatihan tenaga profesional, biaya operasional, serta pemasaran dan promosi dimana modal kerja tersebut tergolong dalam operating expenditure (OPEX).

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk marketing, gaji dan biaya operasional.

Jadwal Sementara

Masa Penawaran awal (Bookbuilding) : 16 Desember 2022 – 22 Desember 2022

Perkiraan Tanggal Efektif : 28 Desember 2022

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana 

Saham : 30 Desember 2022 – 4 Januari 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Januari 2023

Perkiraan Tanggal Ditribusi Saham Secara 

Elektronik : 5 Januari 2023

PerkiraanTanggal Pencatatan Pada Bursa Efek 

Indonesia : 6 Januari 2023

Perkiraan Masa Perdagangan Waran Seri I – 

Pasar Reguler dan Negosiasi : 6 Januari 2023 – 2 Januari 2024

Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Tunai : 6 Januari 2023 – 4 Januari 2024

Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Juli 2023 – 5 Januari 2024

Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 5 Januari 2024

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya