Liputan6.com, Jakarta - PT Saptausaha Gemilangindah Tbk yang bergerak dalam bidang real estat akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 1,61 miliar saham.
Mengutip laman e-ipo, Jumat (17/2/2023), calon emiten berkode SAGE akan melepas 1,61 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 20,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham.
Baca Juga
Adapun, harga penawaran sebesar Rp 100 – Rp 125 setiap saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diraup sebanyak Rp 161 miliar – Rp 201,25 miliar.
Advertisement
Sebagai pemanis, Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.012.500.000 waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru, mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 31,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebelum IPO.Â
Setiap pemegang 4 saham baru Perseroan berhak memperoleh 5 waran. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru yang yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.Â
Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 90 – Rp 110. Apabila seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang wran seri I, dana yang diperoleh Perseroan adalah sebesar-besarnya Rp 181,12 miliar - Rp 221,37 miliar.
Saptausaha Gemilangindah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan sekitar Rp113.219.554.750 atau Rp 113,21 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga PT Multi Mandiri Persada (MMP), sehubungan dengan pembelian lahan di sekitar kawasan Perseroan beroperasi.Â
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan Cibinong New City, cluster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3. Selain itu, sekitar Rp10 miliar akan digunakan untuk tambahan lahan di sekitar kawasan Cibinong New City.Â
Â
Dana Penerbitan Waran
Skema untuk mendapatkan tambahan lahan akan dilakukan melalui pembelian tanah secara langsung oleh Perseroan maupun perwakilan Perseroan baik dengan pemilik tanah atau pihak yang ditunjuk oleh pemilik tanah.Â
Hingga saat ini, belum terdapat tanah yang telah ditentukan secara pasti sehubungan dengan rencana tambahan lahan. Perseroan menargetkan realisasi pembelian lahan paling lambat pada akhir 2023.Â
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional Perseroan, seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional Perseroan.Â
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.
Modal kerja dimaksud adalah sehubungan dengan aktivitas operasional seperti seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional Perseroan.Â
Jadwal Sementara
- Perkiraan Masa Penawaran Awal : 16 Februari - 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 27 Februari 2023
- Perkiraan Penawaran Umum Perdana Saham : 1 Maret – 6 Maret 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 6 Maret 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Maret 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada Bursa Efek Indonesia : 8 Maret 2023
- Perkiraan Awal Perdagangan Waran Seri I : 8 Maret 2023Â
- Perkiraan Akhir Perdagangan Waran Seri I di Pasar Reguler dan Negosiasi : 4 Maret 2025Â
- Perkiraan Akhir Perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai : 6 Maret 2025Â
- Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 8 September 2023 – 7 Maret 2025
- Perkiraan Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 7 Maret 2025
Â
Advertisement
BEI Sebut Ada 50 Perusahaan dalam Proses IPO pada 2023
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 33 perusahaan yang masuk dalam antrean pencatatan saham dan 50 perusahaan yang siap tercatat di BEI hingga saat ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, awal tahun ini sudah ada 17 perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia.
"Jarang di awal tahun ada 17 listing dan pipeline 33, ada 50 yang sudah ada di proses yang siap untuk tercatat hanya sampai dengan Februari, kita punya 10 bulan lagi, semoga stabil," kata Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).
Ia menyebutkan, pada 2023 lebih banyak target perusahaan yang akan tercatat dan masuk ke bursa.Â
Di samping itu, tahun ini akan lebih menantang lagi, tetapi dari sisi pipeline sudah menunjukkan kondisi akan tercapai target yang lebih tinggi.Â
Sebelumnya, hingga 31 Januari 2023, terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan saham di BEI. BEI menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada 2023.
"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, Kamis, 2 Februari 2023.
Pertumbuhan Perusahaan Tercatat di Indonesia Paling Besar
Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.
"Per 31 Januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta. Akhir tahun lalu jumlahnya 10,3 juta dengan investor saham sebanyak 4,4 juta. Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata Iman.
Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.
Â
Advertisement