Dua Anak Usaha Bayan Resources Akhiri Izin Usaha Tambang di Kalimantan Timur, Ini Alasannya

Manajemen Bayan Resources menyatakan dua anak usaha tidak melanjutkan kegiatan penambangan di wilayah tambang seiring ada keputusan pengakhiran.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2023, 21:27 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 21:27 WIB
Ilustrasi Bayan Resources (BYAN) (Foto: Bayan Resources)
Bayan Resources (BYAN) umumkan pengakhiran izin usaha pertambangan dua anak usaha. (Foto: Bayan Resources)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengumumkan pengakhiran izin usaha pertambangan dua anak usahanya yang beroperasi di Kalimantan Timur.

Pada 21 Februari 2023, PT Mahakam Bara Energi (PT MBE) dan PT Mahakam Energi Lestari (PT MEL), anak usaha yang dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan, telah menerima salinan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur tentang pengakhiran izin usaha tambang dan eksplorasi masing-masing pada Juli 2018 dan 16 Juli 2018. Keputusan pengakhiran tersebut diterbitkan saat PT MBE dan PT MEL sedang dalam periode suspensi tahap kegiatan eksplorasi.

Di mana persetujuan suspensi juga diterbitkan oleh Gubernur Kalimantan Timur dengan periode suspensi yang diberikan mulai 1 Juli 2015 dan beberapa kali diperpanjang, masing-masing hingga 22 Juli 2020 dan 23 Juli 2020.

Dengan berakhirnya periode suspensi tersebut, PT MBE dan PT MEL telah mengajukan permohonan perpanjangan suspensi kepada Gubernur Kalimantan Timur.

Mengingat ada peralihan kewenangan pengelolaan pertambangan mineral dan batu bara dari pemerintah daerah provinsi ke pemerintah pusat, PT MBE dan PT MEL melanjutkan proses permohonan perpanjangan suspensi tahap kegiatan eksplorasi tersebut kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga saat ini.

"Permohonan perpanjangan suspensi diajukan sehubungan dengan belum diperolehnya perizinan dari instansi lainnya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tambang di wilayah hutan," ungkap Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/2/2023).

Berdasarkan laporan sumber daya dan cadangan tambang batu bara open cut (JORC) per 1 April 2022, cadangan batu bara yang dimiliki oleh PT MNE dan PT MEL adalah nihil serta lokasi wilayah pertambangan berada di wilayah kehutanan.

PT MBE dan PT MEL memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan penambangan di wilayah pertambangannya. Sehingga PT MBE dan PT MEl tidak akan melakukan upaya hukum terhadap keputusan pengakhiran yang dikeluarkan oleh Gubernur Kalimantan Timur tersebut.

"Dengan adanya keputusan pengakhiran dan tidak dilakukannya upaya hukum atas penerbitan beleid tersebut, maka PT MBE dan PT MEL tidak lagi memiliki izin usaha pertambangan yang berlokasi di Kalimantan Timur masing-masing seluas 5.000 hektar,” imbuh Jenny.

Lebih lanjut, tidak ada dampak material yang timbul terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.

 

 

Orang Terkaya Indonesia Low Tuck Kwong Beli Saham BYAN Rp 13,92 Miliar

Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Sebelumnya, orang terkaya RI sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Dr Low Tuck Kwong membeli 742.200 saham BYAN secara bertahap.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/2/2023), Low Tuck Kwong membeli 742.200 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 18.763,31 per saham pada 13-17 Februari 2023.

Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek Rp 13,92 miliar. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Low Tuck Kwong, Senin (20/2/2023).

Dengan transaksi pembelian saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.323.318.070 saham atau setara 60,97 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.322.575.870 saham atau 60,97 persen saham BYAN.

Sebelumnya, orang terkaya RI sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Dr Low Tuck Kwong kembali memborong saham Bayan Resources secara bertahap.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 7 Februari 2023, Low Tuck Kwong membeli 1.086.400 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 19.559,57 per saham pada 30 Januari hingga 3 Februari 2023.

Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek Rp 21,29 miliar. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Low Tuck Kwong.

Dengan transaksi pembelian saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.321.618.570 saham atau setara 60,96 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.320.532.170 saham atau 60,96 persen saham BYAN.

Berdasarkan Forbes, Low Tuck Kwong berada di posisi dua di antara 50 orang terkaya Indonesia. Nilai kekayaan Low Tuck Kwong sekitar USD 12,1 miliar.

 

Bayan Resources Tebar Dividen Interim 2022

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 1 miliar atau sebesar Rp 15,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.588 per dolar AS).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/12/2022), PT Bayan Resources Tbk membagikan dividen interim itu setara USD 0,03. Pembagian dividen interim 2022 tersebut sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 7 Desember 2022.

Perseroan membagikan dividen interim 2022 tersebut dengan mempertimbangkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk USD 1,62 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 2,26 miliar, dan total ekuitas sebesar USD 2,45 miliar.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Desember 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 21 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 22 Desember 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 21 Desember 2022

-Tanggal pembayaran dividen pada 5 Januari 2023

Pada perdagangan Jumat, 9 Desember 2022 pukul 11.21 WIB, saham BYAN anjlok 5,5 persen ke posisi Rp 13.750 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di Rp 14.550 per saham.

Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 14.700 dan terendah Rp 13.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.939 kali dengan volume perdagangan 9.325 saham. Nilai transaksi Rp 12,8 miliar.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya