Liputan6.com, Jakarta Pasar saham atau ursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam usai Wall Street mencerna laporan gaji swasta terbaru, yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat pada bulan Maret.
Bank sentral India juga diperkirakan akan menaikkan tingkat pembelian kembali sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Baca Juga
Indeks S&P/ASX 200 Australia adalah satu-satunya pemenang di bursa Asia tersebut karena menguat 0,1 persen. Sementara sebagian besar indeks acuan Asia lainnya turun.
Advertisement
Melansir laman CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,05 persen dan Topix juga turun 1,04 persen. Di tempat lain, Kospi Korea Selatan turun 0,51 persen, sedangkan Kosdaq mengalami penurunan yang lebih kecil sebesar 0,46 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong, tampaknya akan diperdagangkan lebih tinggi, dengan Hang Seng berjangka di 20.421 dibandingkan dengan penutupan Selasa di 20.274,59.
Jepang akan merilis data pengeluaran rumah tangganya untuk bulan Februari, dan China juga akan melihat survei swasta pada aktivitas sektor jasanya.
Semalam di AS, Nasdaq Composite mencatat sesi penurunan ketiga berturut-turut, turun 1,07 persen, sementara indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,25.
Dow Jones Industrial Average, bagaimanapun, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari saham perawatan kesehatan untuk ditutup 0,24 persen lebih tinggi.
Saham Chip Jatuh
Saham-saham chip yang terkait erat dengan kesehatan ekonomi turun karena kumpulan data pekerjaan terbaru memberi isyarat kepada investor bahwa resesi mungkin datang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kelompok industri S&P 500 yang lebih luas turun 2 persen pada hari Rabu, menyebabkan penurunan oleh Advanced Micro Devices, KLA Corp dan pada Semikonduktor, masing-masing turun sekitar 3 persen. Nvidia, Perangkat Analog dan Bahan Terapan masing-masing tergelincir lebih dari 2 persen.
Penurunan pangsa semikonduktor – dan khususnya Nvidia – juga terjadi sebagai Alphabet mengungkapkan superkomputer kecerdasan buatan terbarunya yang dikatakan dapat menyaingi pembuat chip yang saat ini mendominasi pasar pelatihan model AI.
Advertisement