Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) ngacir usai umumkan kinerja kuartal I 2023. Pada periode tersebut, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 265,69 miliar. Laba itu naik 271,7 persen dibanding kuartal I 2022 sebesar Rp 71,48 miliar.
Menyusul kinerja tersebut, saham GJTL ditutup naik 12,14 persen ke posisi 785 pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa 2 April 2023. Saham GJTL dibuka pada posisi 780 dan bergerak pada rentang 725-840.
Advertisement
Baca Juga
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham GJTL tercatat sebanyak 6.935 kali. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 64,4 juta lembar senilai Rp 50,74 miliar.
Advertisement
Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), harga saham GJTL telah naik 40,18 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham GJTL naik 25,6 persen. Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Gajah Tunggal membukukan pendapatan sebesar Rp 4,45 triliun pada kuartal I 2023.
Raihan itu naik 5,22 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 4,22 triliun. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban pokok menjadi Rp 3,56 triliun dari Rp 3,58 triliun pada kuartal I 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba kotor Rp 881,14 miliar pada kuartal I 2023, naik 37,32 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 641,64 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan Rp 287,47 miliar, naik dari Rp 210,81 miliar pada kuartal I 2022. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 172,37 miliar dari Rp 152,91 miliar pada kuartal I 2022. Beban keuangan naik menjadi Rp 175,28 miliar dari Rp 146,99 miliar pada kuartal I 2022.
Gajah Tunggal membukukan keuntungan kurs mata uang asing senilai Rp 107,33 miliar. Sementara pada kuartal I 2022, perseroan membukukan rugi kurs mata uang asing sebesar Rp 12,9 miliar.
Sehingga pos ini menyumbang sukup signifikan pada laba perseroan kuartal I 2023. Masih pada periode yang sama, perseroan membukukan rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 29,83 miliar, lebih dalam dari Rp rugi Rp 21,5 miliar pada kuartal I 2022.
Â
Â
Â
Laba Melonjak 277,09 Persen
Penghasilan bunga turun menjadi Rp 8,31 miliar dari Rp 12,89 miliar pada kuartal I 2022. Sementara keuntungan lain-lain naik menjadi Rp 19,52 miliar dari Rp 13,48 miliar pada kuartal I 2022.
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 262,96 miliar. Laba kuartal I 2023 ini naik 277,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 69,74 miliar.
Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 265,69 miliar. Naik 271,7 persen dibanding kuartal I 2022 sebesar Rp 71,48 miliar. Sehingga laba per saham dasar per akhir Maret 2023 menjadi Rp 76,3 dari sebelumnya Rp 20,5 per Maret 2022.
Aset Gajah Tunggal
Aset Gajah Tunggal hingga 31 Maret 023 naik menjadi Rp 19,17 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 19,02 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 11,78 triliun dari Rp 11,79 triliun pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 7,39 triliun dari Rp 7,23 triliun pada Desember 2022.
Advertisement
Penutupan IHSG Sesi I 2 Mei 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (2/5/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham bergerak di zona merah.
Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 1,21 persen ke posisi 6.831,73. Indeks LQ45 terpangkas 1,33 persen ke posisi 948,94. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.920,33 dan terendah 6.824,34. Sebanyak 356 saham melemah dan 189 saham menguat. 172 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 913.953 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham siklikal naik 0,76 persen dan sektor saham properti tumbuh 0,01 persen. Sektor saham energi merosot 2,61 persen, sektor saham basic susut 2,07 persen, sektor saham industri terpangkas 1,87 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 0,84 persen.
Sektor saham kesehatan turun 2,08 persen, sektor saham keuangan susut 0,67 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,65 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,44 persen dan sektor saham transportasi susut 1,03 persen.
Top Gainers-Losers pada 2 Mei 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham DYAN bertambah 32,61 persen
- Saham AMAN bertambah 24,32 persen
- Saham PRIM bertambah 22,34 persen
- Saham KKES bertambah 20,22 persen
- Saham OBMD bertambah 17,61 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 398,5 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 261,7 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 247,5 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 241,3 miliar
- Saham ADRO senilai Rp 178,6 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham AWAN tercatat 42.803 kali
- Saham ISAP tercatat 36.207 kali
- Saham GTRA tercatat 34.870 kali
- Saham PTMP tercatat 31.761 kali
- Saham SAGE tercatat 26.214 kali
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham IPAC melemah 8,7 persen
- Saham IDEA melemah 8,06 persen
- Saham PLAN melemah 8 persen
- Saham PGJO melemah 7,32 persen
- Saham BMSR melemah 7 persen
Â
Advertisement