Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2023. PT Eagle High Plantations mencatat pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba selama tiga bulan pertama 2023.
Dikutip dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (12/5/2023), PT Eagle High Plantations Tbk meraih pendapatan usaha Rp 1,04 triliun. Pendapatan usaha naik 40,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 744,49 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, beban pokok penjualan Eagle High Plantations Rp 820,33 miliar hingga kuartal I 2023. Beban pokok penjualan itu melambung 60,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 512,21 miliar.
Advertisement
Dengan demikian laba kotor susut 2,89 persen menjadi Rp 225,54 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 232,28 miliar. Beban usaha naik 19,7 persen menjadi Rp 92,82 miliar.
Laba usaha pun tercatat merosot 14,24 persen menjadi Rp 132,72 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 154,77 miliar. Perseroan pun mencatat laba Rp 18,27 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 226,95 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, laba periode berjalan per saham 0,58 persen dari rugi 6,90.
PT Eagle High Plantation Tbk juga mencatat ekuitas naik tipis Rp 2,05 triliun hingga kuartal I 2023 dari periode Desember 2022 sebesar Rp 2,04 triliun. Liabilitas tercatat Rp 10,17 triliun pada kuartal I 2023. Perseroan kantongi aset Rp 12,2 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 40,32 miliar hingga kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 108,87 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 Mei 2023, saham BWPT stagnan di posisi Rp 57 per saham, Saham BWPT berada di level tertinggi Rp 57 dan terendah Rp 56 per saham. Total frekuensi perdagangan 103 kali dengan volume perdagangan 28.903 lot saham. Nilai transaksi Rp 164,2 juta.
Kinerja Operasional
PT Eagle High Plantation Tbk mencatat laba bersih pada kuartal I 2023 meski harga jual rata-rata CPO mengalami tren penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan menyatakan upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan juga disertai dengan upaya penurunan bank loan yang terus dilakukan secara konsisten oleh Perseroan sepanjang 2023. “Sebagai bentuk komitmennya, BWPT menargetkan penurunan pinjaman bank sebesar double digit pada tahun ini,” tulis perseroan.
Dari sisi kinerja operasional, perseroan mencatat produksi CPO tumbuh 51 persen menjadi 74,640 pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 49,353. Palm kernel (PK) naik 53 persen menjadi 13,545 pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 8,876.
Sementara itu, volume penjualan CPO bertambah 86 persen menjadi 82,611 pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 44,522 dan PK naik 84 persen menjadi 15,232 pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 8,288.
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat kinerja keuangan positif pada 2022. PT Eagle High Plantation Tbk meraup pertumbuhan pendapatan dan cetak laba bersih 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (14/4/2023), perseroan meraih pendapatan Rp 4,57 triliun pada 2022. Pendapatan itu tumbuh 55,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,93 triliun.
Perseroan juga mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 17,47 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,4 triliun.
EBITDA naik 35 persen dari Rp 817 miliar pada 2021 menjadi Rp 1,1 triliun pada 2022.
Eagle High Plantations mencatat pertumbuhan beban pokok penjualan 53,14 persen dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,5 triliun. Laba kotor naik 65,02 persen menjadi Rp 1,03 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 625,04 miliar.
Sementara itu, beban usaha naik menjadi Rp 370,34 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 346,64 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 137,4 persen menjadi Rp 661,10 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 278,4 miliar.
Perseroan mencatat laba Rp 0,55 pada 2022 dari 2021 rugi Rp 44,52. Total ekuitas turun menjadi Rp 2,04 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 2,05 triliun.
Liabilitas bertambah menjadi Rp 10,17 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,98 triliun. Aset naik menjadi Rp 12,2 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 12,04 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 108,8 miliar.