Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) atau PGN akan melakukan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar 70 persen dari laba bersih. Dividen tersebut setara dengan USD 228.367.788 atau USD 228,36 juta.
"Pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar 70 persen dari laba bersih. 70 persen sudah diperhitungkan dengan liabilitas manajemen dan cash flow yang ada pada 2023 ini. Sehingga kami lihat sebesar 70 persen atau lebih tinggi dari tahun lalu, memberikan ruang pengembangan investasi 2023 dan kebutuhan modal kerja" kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perusahaan Gas Negara Fadjar Harianto Widodo dalam konferensi pers di Auditorium Graha PGAS, Jakarta, pada Selasa, 30 Mei 2023.
Baca Juga
Adapun, sebesar USD 228.367.788 atau sebesar 70 persen dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham sesuai porsi kepemilikan saham pada perseroan dan dibayarkan secara tunai rupiah dengan kurs Bank Indonesia sesuai tanggal RUPS Tahun Buku 2022 selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkan dalam RUPS Tahunan Perseroan ini.
Advertisement
PGN mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun (kurs IDR/USD: Rp 14.850). Laba tersebut 7 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode sama tahun lalu, laba perseroan tercatat USD 303,82 juta.
Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3,6 miliar hingga 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 17,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,03 miliar.
Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen Perusahaan Gas Negara:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 9 Juni 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Juni 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 13 Juni 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 14 Juni 2023
- Recording date: 13 Juni 2023
- Pembayaran dividen: 28 Juni 2023
PGN Optimistis Kinerja Laba pada 2023, Ini Alasannya
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) atau PGN optimistis dapat meningkatkan pertumbuhan laba pada 2023. Ini mengingat, potensi pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan permintaan energi.
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Perusahaan Gas Negara Beni Syarif Hidayat menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan laba pada tahun ini.
"Kami tidak boleh merencanakan rugi, selalu kami proyeksikan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Mudah-mudahan proyeksinya baik di atas USD 326 juta," kata Beni Syarif dalam paparan publik, Selasa, 30 Mei 2023.
PGN mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun (kurs IDR/USD: Rp 14.850). Laba tersebut 7 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode sama tahun lalu, laba perseroan tercatat USD 303,82 juta.
Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3,6 miliar hingga 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 17,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,03 miliar.
Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.
Di sisi lain, PGN juga tengah menggenjot sejumlah proyek, seperti infrastruktur. Bahkan, perseroan juga mengaku siap meningkatkan program-program terhadap CNG (compressed natural gas) ritel yang merupakan salah satu program strategis PGN.
Tidak lupa juga program pemerintah terkait jaringan gas (jargas) sedang perseroan galakan. Perseroan sedang membangun secara besar untuk melakukan program city gas atau jaringan gas kota di mana pemanfaatannya cukup besar 400 ribu sambungan, harapannya per tahun ini perusahaan akan lakukan.
Advertisement
Rombak Susunan Pengurus
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau (PGN) menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan.
"Hasil bahwa poin dari agenda ke 7 terkait dengan perubahan pengurus terdapat pergantian direksi yaitu dari direktur utama Haryo Yunianto. Selanjutnya diangkat direktur utama baru Arief Setiawan Handoko," kata Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama di Auditorium Graha PGAS, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023).
Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengusulkan perubahan pengurus perseroan sebagai berikut:
Memberhentikan dengan hormat nama-nama berikut:1. M. Haryo Yunianto sebagai Direktur Utama
2. Heru Setiawan sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis
Mengangkat nama-nama berikut:1. Arief Setiawan Handoko Sebagai Direktur Utama
2. Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis
Dengan demikian, susunan keanggotaan direksi dan dewan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Arcandra Tahar
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Paiman Raharjo
Susunan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Harry Budi Sidharta
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar
Direktur Sales dan Operasi : Faris Aziz
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat