Pemegang Saham Netflix Tolak Paket Gaji Jumbo bagi Eksekutif

Pada 2022, konsumen menolak kenaikan harga untuk layanan streaming seperti Netflix. Pada 1 Juni 2023, pemegang saham Netflix tolak paket pembayaran jutaan dolar AS untuk pimpinan perusahaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jun 2023, 21:45 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 21:45 WIB
Pemegang Saham Netflix Tolak Paket Gaji Jumbo bagi Eksekutif
Pemegang saham Netflix pada Kamis, 1 Juni 2023 memilih menolak paket pembayaran jutaan dolar Amerika Serikat untuk eksekutif puncak perusahaan. (Foto: Pixabay/Jade)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham Netflix pada Kamis, 1 Juni 2023 memilih menolak paket pembayaran jutaan dolar Amerika Serikat untuk eksekutif puncak perusahaan termasuk untuk co-CEO Ted Sarandos dan Greg Peters.

Dikutip dari CNN, ditulis Sabtu (3/6/2023), pemungutan suara yang tidak mengikat, dilakukan di tengah kebangkitan yang kuat bagi perusahaan yang kehilangan lebih dari setengah nilainya pada 2022 ketika warga mulai keluar setelah bertahun-tahun isolasi karena pandemi COVID-19.

Pada 2022, konsumen menolak kenaikan harga untuk layanan streaming seperti Netflix dan investor mulai kritik perusahaan karena membayar mahal untuk konten sementara pelanggan pergi. Akan tetapi, saham Netflix telah pulih 36 persen sepanjang 2023 karena pemegang saham percaya aksi jual mungkin telah berlebihan.

Namun, pengumutan suara dilakukan hanya beberapa hari setelah Writers Guild of America mendorong investor untuk menolak paket tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah surat kalau pemungutan suara tidak pantas karena penulis Hollywood memasuki minggu kelima mereka untuk melakukan pemogokan untuk kondisi kerja yang lebih baik dan kontrak yang lebih besar.

“Sementara investor telah lama mempermasalahkan gaji eksekutif Netflix, struktur kompensasi menjadi lebih mengerikan dengan latar belakang pemogokan,” ujar Presiden WGA West Meredith Stiehm dalam surat kepada pemegang saham perusahaan.

Jika Netflix mampu membelanjakan sekitar USD 166 juta atau sekitar Rp 2,48 triliun (asumsi kurs Rp 14.984 per dolar Amerika Serikat) untuk kompensasi eksekutif, Netflix juga harus mampu membayar sekitar USD 68 juta atau sekitar Rp 1,01 triliun yang dicari penulis dalam negosiasi kontrak mereka.

The Writers Guild of America menargetkan kompensasi eksekutif yang tinggi sebagai masalah utama dalam taktik tawar-menawar yang sedang berlangsung. Serikat pekerja mengirimkan surat serupa tentang proposal pembayaran kepada induk NBCUniversal Comcast (CMSA) yang akan mengadakan rapat pemegang saham tahunan pekan depan.

Biaya Langganan Netflix Seluruh Dunia Turun, di Indonesia Jadi Rp 65.000

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Netflix telah memotong harga berlangananna di lebih dari 30 negara. Pemangkasan itu dilakukan dalam upaya raksasa streaming tersebut menarik lebih banyak pengguna.

Melansir BBC, Jumat (24/2/2023) pemotongan biaya berlangganan Netflix diberlakukan di sejumlah negara di kawasan Asia, Eropa, Amerika Latin, Afrika Sub-Sahara dan Timur Tengah.

Pemangkasan ini datang ketika rumah tangga di sejumlah negara menghadapi kenaikan biaya hidup dan Netflix menghadapi peningkatan persaingan dari pesaingnya.

"Kami selalu mengeksplorasi cara untuk meningkatkan pengalaman member kami. Kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami memperbarui harga rencana kami di negara -negara tertentu," terang juru bicara Netflix kepada BBC.

"Pelanggan tidak pernah memiliki lebih banyak pilihan dalam hal hiburan," ujar juru bicara itu.

Negara negara yang mendapat pemangkasan biaya berlangganan Netflix termasuk Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Kroasia, Venezuela, Kenya dan Iran.

Pemotongan berlaku untuk paket harga tertentu, dengan biaya langganan turun setengah dalam beberapa kasus.

Sementara itu, perusahaan tidak menyebutkan apakah Inggris atau Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang mendapat pemotongan biaya langganan.

Saham Netflix ditutup 3,4 persen lebih rendah di New York pada hari Kamis setelah The Wall Street Journal pertama kali melaporkan pemangkasan biaya langganan.

Netflix, yang beroperasi di lebih dari 190 negara, telah menghadapi peningkatan persaingan dari saingan streaming termasuk Amazon, HBO dan Disney.

Langganan di Indonesia

Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)
Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)

 Netflix mengumumkan biaya langganan terbaru untuk para pengguna di Indonesia. Dengan ini, harga Netflix untuk pengguna Basic dan Standard di Indonesia menjadi lebih murah dari sebelumnya.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (21/2/2023), biaya berlangganan ini akan langsung dikenakan untuk pengguna baru mulai 21 Februari 2023. Sementara biaya langganan Netflix untuk pengguna lama akan berubah dalam beberapa minggu ke depan, sesuai siklus penagihan masing-masing.

"Kami selalu mencari berbagai cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna Netflix. Kami sadar saat ini terdapat begitu banyak pilihan hiburan dan kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan pengalaman yang tidak saja memuaskan kebutuhan tapi juga melebihi ekspektasi pengguna," tutur Netflix.

Nantinya, pengguna lama akan mendapatkan informasi lengkap melalui email dan aplikasi Netflix 30 hari sebelum biaya berlanggan baru diterapkan (khusus untuk peningkatan otomatis). Waktu perubahan pun akan bergantung pada siklus penagihan masing-masing pengguna.

Netflix sendiri kini sudah mendukung berbagai metode pembayaran. Pengguna bisa memanfaatkan kartu debit/kredit berlogo MasterCard, Visa, atau American Express hingga dompet digital seperti GoPay, DANA, dan OVO.

Lantas seperti apa biaya langganan Netflix turun harga, untuk pengguna Basic dan Standard di Indonesia? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Biaya Langganan Netflix Paket Basic dan Standar di IndonesiaBasic : Rp 65.000 dari harga sebelumnya Rp 120.000

Standard : Rp 120.000 dari harga sebelumnya Rp 153.000

Sementara untuk paket Mobile dan Premium, biaya yang dibebankan ke pelanggan masih tetap sama. Harga untuk paket Mobile adalah Rp 54.000 per bulan, sedangkan biaya Premium adalah Rp 186.000 per bulan.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya