IHSG Bergerak di Zona Merah, Saham NETV dan RAAM Melambung

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham, Kamis, 8 Juni 2023. Saham NETV dan RAAM justru menguat pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jun 2023, 09:42 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 09:42 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan Kamis, (8/6/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan Kamis, (8/6/2023). Pergerakan IHSG tersebut terjadi di tengah mayoritas sektor saham alami koreksi dan bursa saham Asia bervariasi.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.619,75. Indeks LQ45 susut 0,13 persen ke posisi 944,19. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.627,15 dan terendah 6.603,89. Sebanyak 222 saham menguat dan 167 saham melemah. 205 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 104.754 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 724 miliar. Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau dan melemah. Sektor saham energi naik 0,45 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,15 persen, sektor saham siklikal naik 0,01 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 0,09 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,04 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,55 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,18 persen, sektor saham siklikal turun 0,02 persen, sektor saham keuangan merosot 0,24 persen. Selain itu, sektor saham properti terpangkas 0,29 persen, sektor saham teknologi melemah 0,60 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,09 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham NETV melambung 9,62 persen, saham RAAM menguat 1,3 persen, saham ACES stagnan, dan saham SAGE tergelincir 13,9 persen ke posisi Rp 80 per saham.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia,  IHSG stagnan di posisi 6.619 pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Juni 2023. Saham GOTO melemah 2,5 persen, dan alami penurunan tiga hari berturut-turut setelah melonjak 35 persen setelah masuk indeks MSCI pekan lalu.

Data menunjukkan investor asing sebagai pembeli, dan investor lokal menjual saham. Sedangkan sektor saham bank merosot. Saham BBRI turun 1 persen, saham BBNI terpangkas 0,5 persen, saham BBCA melemah 0,5 persen, dan saham BMRI tergelincir 0,5 persen. Sedangkan ritel menguat. Saham ACES bertambah 8,5 persen, saham LPPF naik 7,8 persen, saham MAPI melompat 4,4 persen dan saham ERAA naik 3,8 persen.

Top Gainers-Losers pada 8 Juni 2023

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham POLU melambung 19,83 persen
  • Saham KRYA melambung 12,68 persen
  • Saham UVCR melambung 10 persen
  • Saham NETV melambung 9,62 persen
  • Saham GOLD melambung 8,74 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MREI merosot 14,89 persen
  • Saham SAGE merosot 13,98 persen
  • Saham NRCA merosot 10,61 persen
  • Saham BEBS merosot 9,80 persen
  • Saham SMKM merosot 9,79 persen

 

Saham-saham yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 76 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 69,9 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 55,2 miliar
  • Saham RAAM senilai Rp 48,9 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 48,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham IRSX tercatat 19.973 kali
  • Saham INDX tercatat 9.203 kali
  • Saham AISA tercatat 8.749 kali
  • Saham RAAM tercatat 8.506 kali
  • Saham SAGE tercatat 6.910 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Kamis pekan ini. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan berada di kisaran 6.580-6.640.

Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, ekspansi sektor manufaktur Indonesia tercermin pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang pencapaiannya terbaik selama enam bulan terakhir, yaitu di level 50,6 pada Mei 2023.

Adapun sektor manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 21 bulan berturut-turut sampai Mei 2023 dengan mencatatkan Purchasing Managers Index (PMI) di level 50,3.

Menurut Febrio, PMI manufaktur yang masih ekspansif dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang lebih baik, mencerminkan resiliensi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global yang masih berlanjut.

Dari mancanegara, Pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Australia tumbuh sebesar 2,3% pada kuartal I-2023, ini adalah laju pertumbuhan paling lambat dalam 18 bulan sejak negara tersebut keluar dari lockdown Covid-19 pada September 2021.

Hal ini menandakan ekspansi ekonomi 6 bulan beruntun namun dengan laju paling lambat di tengah tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga di negara tersebut. Selain itu pasar Asia Pasifik turut mencermati pidato Gubernur bank sentral Australia (RBA) Philip Lowe yang berencana menaikan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 11 tahun. 

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut saham- saham pilihan Ajaib Sekuritas

1.ERAA

Buy : 496

TP  : 515

Stop loss: <476

ERAA rebound dari bearish jangka pendek di atas MA-100, MA-20, dan MA-5. Volume menguat serta indikator stochastic golden cross di area oversold.

Per Maret 2023, ERAA mencatatkan kenaikan penjualan 28,8% YoY menjadi Rp14,97 triliun. Performa tersebut ditopang oleh konsumsi domestik yang solid ditambah terjaganya angka inflasi.

Dari sisi bottomline, kinerja ERAA sedikit tertekan akibat pembelian persedian yang naik. Oleh karena itu, terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diharapkan dapat menekan beban pembelian ERAA. Di sisi lain, ERAA terus melakukan ekspansi dengan berencana membuka 600 gerai baru di tahun 2023.

 

2.BSDE

Buy : 1.140

TP  : 1.175

Stop loss: <1.100

 

BSDE bullish di atas MA-5 dan MA-20, berpotensi lanjut menguat. Indikator stochastic crossing di area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas.

Per Maret 2023, BSDE mencatat marketing sales senilai Rp2,1 triliun atau sebesar 24% dari target tahun 2023 sebesar Rp8,8 triliun. BSDE juga memiliki landbank seluas 3.847 ha untuk melakukan ekspansi ke depan.

Sementara itu, permintaan sektor properti masih tinggi tercermin dari penyaluran kredit properti pada April 2023 tumbuh 8,6% YoY, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,7% YoY.

 

3.CPIN

Buy : 4.980

TP  :5.125

Stop loss: <4.830

CPIN bullish diatas MA-5 dan MA-20 berpotensi lanjut menguta dengan membentuk bullish morning star. Indikator stochastic golden cross di area oversold dan MACD line di atas centerline. 

Meskipun terdapat tantangan harga bahan baku yang relatif tidak stabil dan cenderung tinggi, CPIN menargetkan pertumbuhan pendapatan di tahun 2023 sebesar 5% YoY. Optimisme tersebut ditopang oleh konsumsi domestik yang tinggi. Adapun CPIN juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,7 triliun untuk pemeliharan alat produksi dan efisiensi.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya