Usai IPO, VKTR Geber Ekspansi Perakitan Bus dan Truk Listrik di Magelang

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melanjutkan ekspansi pengembangan fasilitas pabrik perakitan unit bus dan truk listrik. Perseroan berkolaborasi dengan Automotive Engineering Corporation (AE Corp).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jul 2023, 19:33 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 19:33 WIB
 PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Industri Kereta Api (Persero) bersepakat untuk membangun  ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia. (Foto: VKTR)
 PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Industri Kereta Api (Persero) bersepakat untuk membangun aliansi strategis demi mewujudkan cita-cita membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia. (Foto: VKTR Teknologi Mobilitas)

Liputan6.com, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melanjutkan ekspansi bisnisnya, kini melalui pengembangan fasilitas pabrik perakitan unit bus dan truk listrik. 

Hal itu ditandai dengan telah dimulainya ekspansi fasilitas produksi di Magelang yang merupakan joint venture antara VKTR bersama PT Tri Sakti, melalui perusahaan patungan PT VKTR Sakti Industries.

Direktur Utama VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono menuturkan, pada tahap pengembangan ini PT VKTR Sakti Industries juga berkolaborasi dengan perusahaan konstruksi ternama dari China, Automotive Engineering Corporation (AE Corp).

Adapun pabrik ini memiliki luas bangunan sebesar 1.8 hektar dan menempati lahan seluas 4,05 hektar, dengan kapasitas produksi mencapai 1.500 unit per tahun atau sebanyak 6 unit per hari di tahap awal. Pabrik tersebut berlokasi di Magelang, Jawa Tengah.

"Fasilitas ini akan memiliki kapabilitas untuk perakitan chassis (CKD), perakitan cabin, pengelasan, pengecatan, general assembly, trimming, debugging, retrifikasi untuk body dan function test, rear truck body, final audit, serta testing," kata Gilarsi dalam keterangan resminya, Senin (10/6/2023).

Dia bilang, ekspansi dan pengembangan fasilitas produksi ini adalah bukti kesungguhan kami dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060. 

"Kami berkomitmen untuk secara bertahap meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen," kata dia.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dongkrak Kapasitas

Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)

Gilarsi menambahkan, fasilitas eksisting yang ada saat ini sudah siap berproduksi dan bahkan tengah dalam proses menyelesaikan batch pertama bus listrik BYD dengan karoseri lokal. Adapun ekspansi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapasitas. 

"Kami juga membuka kemungkinan untuk terus menambah kapasitas serta memperluas skala dan fasilitas, seiring dengan peningkatan volume produksi," kata dia. 

Founder Tri Sakti, Widodo menyampaikan kebanggaannya atas kerja sama ini. bersyukur dapat berkontribusi secara nyata dalam proyek luar biasa ini. Selain itu, menjadi lompatan besar bagi perusahaaan, sekaligus menjadi sumbangsih Tri Sakti bagi Indonesia. 

"Sebagai pabrik kendaraan listrik pertama di bidang heavy mobility dan kendaraan niaga dalam negeri, kami berkomitmen untuk memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia," kata Widodo.

 


VKTR Teknologi Mobilitas Bidik Kenaikan TKDN hingga 50 Persen pada 2024

Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)

Sebelumnya, emiten milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) membidik peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) setiap tahun dalam produksi bus listrik dan truk listrik. 

Komisaris Utama VKTR Teknologi Mobilitas Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya berharap hingga akhir tahun ini TKDN bisa mencapai 30 persen dan tahun depan 50 persen.

"Sehingga ujungnya, kita ingin bekerja sama dengan pihak luar yaitu baterai. Pada akhirnya lokalisasi dan bermimpi punya brand nasional," kata Anindya Bakrie saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).

Dia bilang, rencana produksi bus maupun truk listrik tersebut didukung dengan kerja sama strategis dengan BYD Auto. 

"Jadi BYD itu adalah suatu perusahaan yang kami kenal sejak 15 tahun yang lalu, terutama bisnis sebelumnya karena BYD itu ahli dalam membuat baterai dan kita membuat baterai untuk telekomunikasi," kata dia.

Perseroan telah memilih untuk berfokus dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk. Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar. 

"VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh Transjakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama," tutur dia.


Impor Bus

Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) di BEI pada Senin, (19/6/2023). (Foto: BEI)

Direktur Utama VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono menuturkan, saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, China. 

"Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya. Fasilitas perakitan KBLBB bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun. Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas ini menjadi lini manufaktur yang handal, dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun," ujar dia.

Dengan demikian, pihaknya berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya