Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan kinerja keuangan positif pada paruh pertama tahun ini. Hingga 30 Juni 2023, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,3 triliun.
Raihan itu meningkat secara signifikan sebesar 19,7 persen dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,07 triliun. Melansir laporan keuangan RMK Energy, pendapatan itu berasal dari jasa senilai Rp 275,05 miliar atau naik 85,86 persen yoy.
Baca Juga
Kemudian dari segmen transportasi naik 232,55 persen yoy menjadi Rp 95,41 miliar. Sewa kendaraan, alat berat dan kontainer naik 48,26 persen menjadi Rp 40,55 miliar, dan pendapatan dari penunjang pelabuhan tercatat sebesar Rp 11,21 miliar atau naik 52,10 persen yoy.
Advertisement
Sementara pendapatan dari segmen penjualan batu bara cenderung flat, atau naik tipis 0,01 persen menjadi Rp 860,4 miliar di tengah normalisasi harga batu bara yang terkoreksi sebesar 16,1 persen yoy hingga Juni 2023. Dari raihan tersebut, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 199,19 miliar atau naik 28,77 persen dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 154,69 miliar.
Sementara laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2023 naik 41,44 persen menjadi Rp 200,57 miliar. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2022 tercatat sebesar Rp 141,8 miliar.
Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra menyampaikan, capaian pada semester I 2023 masih sejalan dengan target perseroan sampai dengan akhir tahun. Walau di tengah cuaca yang kurang mendukung dan normalisasi harga batu bara, perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4 persen target 2023.
Perseroan Optimistis Capai Target
"Jadi secara operating revenue, dari target Rp 3,2 triliun kami sudah mencapai Rp 1,3 triliun di semester I 2023 atau setara 40,1 persen. Di gross profit sendiri dari target Rp 558,6 miliar, kami mencapai Rp 298,9 miliar atau 39 ersen. Kemudian target net profit Rp 558,6 miliar, sudah tercapai Rp 199,2 miliar atau 35,7 persen," beber Vincent dalam Konferensi pers Paparan Kinerja RMK Energy, Kamis (3/8/2023).
Ke depannya Manajemen Perseroan semakin optimistis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini.
"Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di semester kedua tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung, seperti adanya fenomena el nino, musim dingin pada akhir tahun serta harga batu bara yang cenderung stabil," pungkas Vincent.
Advertisement
RMK Energy Catat Volume Bongkar Batu Bara 6,3 Juta MT hingga Semester I 2023
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membongkar 2.413 kereta dengan muatan 6,3 juta MT batu bara dan mengapalkan 4,3 juta MT batu bara hingga Juni 2023. Volume bongkaran kereta dan muatan tongkang masing-masing telah tumbuh sebesar 23 persen year on year (yoy) dan 35,6 persen yoy.
Volume bongkaran kereta tersebut telah mencapai 51,1 persen dari target 2023. Peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batu bara ini tidak terlepas dari on-time performance (OTP) bongkar kereta yang jauh lebih cepat 42 menit menjadi 3:23 jam per kereta dibandingkan waktu bongkar kereta pada semester pertama tahun lalu, yaitu 4:05 jam.
Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 24,9 persen seiring dengan peningkatan volume angkutan batu bara, tetapi rasio penggunaan bahan bakar per ton batu bara menjadi lebih efisien dari 0,96 liter/MT tahun lalu menjadi 0,88 liter/MT atau lebih efisien sebesar 7,9 persen.
Dari segmen penjualan batu bara, perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 1,12 juta MT batu bara hingga Juni 2023 dengan pertumbuhan 11,9 yoy dari periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Operasional
Pertumbuhan volume penjualan batubara ini ditopang oleh pertumbuhan produksi tambang in house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,83 ribu MT batu bara, meningkat 45,7 persen sejak beroperasi pada Februari 2022. Volume produksi tambang in house dan penjualan batubara telah tercapai masing-masing sebesar 32,0 persen dan 40,3 persen target 2023.
Direktur Operasional RMK Energy, William Saputra mengatakan, kinerja operasional Perseroan masih tumbuh dengan sangat baik terutama untuk segmen jasa batubara.
Menurut ia, pada tahun ini kinerja operasional segmen penjualan batu bara belum sesuai ekspektasi manajemen, namun kami akan mengoptimalkan kinerja yang jauh lebih baik pada sisa semester II tahun ini dengan kondisi curah hujan yang jauh lebih rendah serta harga batu bara yang cenderung membaik dibandingkan dengan semester sebelumnya.
"Secara paralel Perseroan juga berupaya meningkatkan laba dengan efisien biaya dalam menjalankan operasionalnya, baik dari sisi waktu, penggunaan bahan bakar, serta penggunaan in house kontraktor,” kata William dalam keterangan resminya, Senin (24/7/2023).
Advertisement