Anak Usaha United Tractors Akuisisi Saham Supreme Energy

PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usaha rogoh kocek Rp 634,94 miliar untuk akuisisi saham Perusahaan di sektor panas bumi, PT Supreme Energy Sriwijaya.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Agu 2023, 22:04 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 22:03 WIB
PT United Tractors Tbk (UNTR) (Foto: web United Tractros)
PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Enegria Prima Nusantara (EPN) mengakuisisi saham PT Supreme Energy Sriwijaya pada 7 Agustus 2023. (Foto: web United Tractros)

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Enegria Prima Nusantara (EPN) mengakuisisi saham PT Supreme Energy Sriwijaya pada 7 Agustus 2023. Akuisisi saham ini sebagai investasi untuk mencapai target perseroan untuk diversifikasi pendapatan dari sektor usaha non batu bara.

Anak usaha PT United Tractors Tbk menandatangani perjanjian pengambilan bagian dengan PT Supreme Energy dan PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) pada 7 Agustus 2023 untuk mengambil saham baru di SES. Adapun Supreme Energy bergerak di sektor energi yang terlibat langsung dalam industri minyak dan gas serta pengembangan dan pengoperasian panas bumi.

Berdasarkan perjanjian pengambilan bagian, SES akan mengeluarkan sebanyak 680.000 saham baru atau setara dengan 40,47 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh SES kepada EPN. Total nilai keseluruhan pengambilan saham itu sebesar USD 42,32 juta atau setara Rp 634,94 miliar.

Perseroan menyatakan nilai keseluruhan atas transaksi itu dapat berubah pada saat penutupan transaksi karena ada penyesuaian atas posisi laporan keuangan saat penutupan transaksi.

Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara Loebis menuturkan, penyelesaian pengeluaran saham baru kepada EPN tunduk pada terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan sebagaimana diatur dalam perjanjian pengambilan bagian termasuk persetujuan dari pemegang saham SES.

Setelah penandatanganan perjanjian pengambilan bagian, para pihak akan menggunakan usaha yang wajar untuk melakukan pemenuhan syarat-syarat pendahuluan sebelum tanggal akhir penyelesaian yang akan jatuh pada suatu tanggal yang merupakan 180 hari setelah penandatanganan perjanjian pengambilan bagian atau pada waktu lain yang diberitahukan oleh EPN.

 

Diversifikasi Usaha Perseroan

Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (UNTR). (Foto: Laman United Tractors)
Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (Foto: Laman United Tractors)

“Tujuan dari penandatanganan perjanjian pengambilan bagian ini adalah untuk melakukan diversifikasi usaha perseroan sebagai bagian dari strategi berkesinambungan di bidang energi terbarukan khususnya panas bumi,” ujar Sara.

Perseroan menyatakan penandatangan perjanjian pengambilan bagian tersebut tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum dan kondisi keuangan perseroan saat ini.

Penandatanganan perjanjian pengambilan bagian itu bukan merupakan transaksi material atau transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Agustus 2023, saham UNTR naik 0,82 persen ke posisi Rp 27.750 per saham. Saham UNTR dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 27.575 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 27.850 dan terendah Rp 25.575 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.736 kali dengan volume perdagangan 38.066 saham. Nilai transaksi Rp 105,6 miliar.

Kinerja Semester I 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian hingga semester I 2023. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 68,7 triliun atau naik sebesar 14 persen dari Rp60,4 triliun pada periode yang sama pada 2022.

Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih Perseroan meningkat 8 persen menjadi Rp 11,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,4 triliun.

Masing-masing segmen usaha, yaitu Kontraktor Penambangan, Mesin Konstruksi, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas, Industri Konstruksi, dan Energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 35 persen, 30 persen, 29 persen, 5 persen, 1 persen, dan kurang dari 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian. 

Segmen Usaha Mesin KonstruksiSegmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 9 persen menjadi 3.145 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 2.873 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 32 persen. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 24 persen menjadi Rp6,0 triliun.

Penjualan Scania mengalami peningkatan dari dari 111 unit menjadi 449 unit, sedangkan penjualan produk UD Trucks turun dari 258 unit menjadi 170 unit.

Penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk dari prinsipal. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi meningkat sebesar 16 persen menjadi Rp20,3 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Segmen Usaha Kontraktor PenambanganSegmen usaha Kontraktor Penambangan United Tractors yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan Juni 2023, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp24,3 triliun, naik 22 persen dari Rp20,0 triliun.

Pamapersada Nusantara mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 18 persen dari 50 juta ton menjadi 59 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 20 persen dari 437 juta bcm menjadi 524 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,9x, meningkat dari 8,7x.

 

Segmen Usaha

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Segmen Usaha Tambang Batu Bara

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA).

Sampai dengan Juni 2023 total penjualan batu bara mencapai 6,4 juta ton, termasuk 1,3 juta ton batu bara metalurgi, atau meningkat 11 persen dibandingkan semester I 2022. Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 8 persen menjadi Rp20,1 triliun dari Rp18,7 triliun di periode yang sama pada 2022.

Segmen Usaha Pertambangan Emas

Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara.

Sampai dengan Juni 2023, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 110 ribu ons, turun 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar 144 ribu ons.

Penurunan penjualan emas tahun ini dimaksudkan agar PTAR dapat fokus pada rencana jangka panjang dan untuk meningkatkan keberlanjutan tambang. Pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas turun 18 persen dari Rp3,9 triliun menjadi Rp3,2 triliun.

Segmen Usaha Industri Konstruks

iSegmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan bulan Juni 2023, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 798 miliar, dibandingkan Rp476 miliar pada periode yang sama pada 2022. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp55 miliar, yang mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 114 miliar.

 

Segmen Usaha Energi

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Perseroan. Bisnis energi Perseroan dijalankan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Pada semester I 2023, EPN telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 7,0 MW, sehingga total Solar PV terpasang mencapai 12,4 MWp di grup UT dan Astra.

EPN saat ini dalam proses membangun satu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), yaitu PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatra. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun 2023.

Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

Pada Agustus 2022, Perseroan melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49 persen. Arkora saat ini mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya