Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).
Pengumuman itu menyusul terjadinya transaksi tidak wajar masing-masing saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Baca Juga
"Kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CASA dan CARE yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," mengutip pengumuman BEI dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (26/8/2023).
Advertisement
Melansir data RTI, saham CASA ditutup turun 0,76 persen ke posisi 650 pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2023. Frekuensi perdagangan saham CASA tercatat sebanyak 115 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni sebanyak 1,04 juta lembar senilai Rp 676,96 juta.
Dalam sepekan, harga saham CASA turun 2,26 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham CASA terkoreksi 19,25 persen. Kapitalisasi pasar CASA saat ini tercatat sebesar Rp 35,41 triliun.
Informasi terakhir mengenai PT Capital Financial Indonesia Tbk, adalah informasi tanggal 7 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan UMA pada tanggal 8 Mei 2023 atas perdagangan saham CASA Sementara saham CARE ditutup turun 0,99 persen ke posisi 500 pada Jumat, 25 Agustus 2023. Frekuensi perdagangan saham CARE tercatat sebanyak 2.447 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni sebanyak 293,52 juta lembar saham senilai Rp 148,5 miliar.
Dalam sepekan harga saham CARE stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Pun dalam satu tahun terakhir, harga saham CARE tak mengalami perubahan. Kapitalisasi pasar CARE saat ini tercatat sebesar Rp 16,63 triliun.
Imbauan kepada Investor
Informasi terakhir mengenai PT Metro Healthcare Indonesia Tbk adalah informasi tanggal 7 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham CARE pada 9 Mei 2023, 19 Januari 2023, dan pada 4 Oktober 2022.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” kata manajemen Bursa.
Bursa saat ini mencermati perkembangan pola transaksi saham-saham tersebut. Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Advertisement
BEI Pelototi Saham Sumber Global Energy Imbas Bergerak Tak Wajar
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham SGER di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SGER tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/8/2023).
Saham PT Sumber Global Energy Tbk mencatatkan kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis 24 Agustus 2023, SGER ditutup turun 3,02 persen ke posisi 1.285.
Melansir data RTI, saham SGER dibuka pada posisi 1.330 dan bergerak pada rentang 1.280-1.345. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3.472 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 16,85 juta lembar senilai Rp 22,27 miliar. Dalam sepekan, harga saham SGER naik 22,97 persen.
Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham SGER naik 21,80 persen. Sehubungan dengan kondisi tersebut, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Adapun informasi terakhir mengenai PT Sumber Global Energy Tbk yang diumumkan melalui keterbukaan yakni mengenai perolehan kontrak penjualan batu bara di Vietnam senilai hampir Rp 3 triliun.
Perseroan mendapatkan kontrak kerja sama dengan Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company yang merupakan Badan Usaha Milik Negara Vietnam untuk mensuplai batu bara di PLTU Song Hau 1.
Jual Batu Bara
Berdasarkan kontrak tersebut, Perseroan akan menjual 2.500.000 ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1 yang berlokasi di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Provinsi Hau Giang, Vietnam, untuk periode 2023-2024.
PLTU Song Hau 1 merupakan salah satu pekerjaan vital nasional yang termasuk dalam Rencana Ketenagalistrikan VII di negara itu.
Adapun kontrak penjualan batu bara tersebut mencapai USD 187.646.250 atau setara VND 1.566.196.843.750. Jika dikonversi ke dalam rupiah, kontrak baru yang diraih SGER mencapai hampir Rp 3 triliun, atau tepatnya Rp 2,87 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300. Batu bara yang dikirim adalah batu bara dengan nilai kalori minimum as accept basic Gross Air Dry (GAD) sebesar 5.743 kcal/kg. batu bara ini akan disuplai untuk operasional pembangkit listrik berkapasitas 2x600 megawatt (MW).
Advertisement