Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha sekaligus pemegang saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Garibaldi Thohir mengurangi kepemilikan saham MBMA.
Berdasarkan data pemegang saham di atas 5 persen di KSEI pada 14 September 2023, Garibaldi Thohir melepas 1,50 miliar saham MBMA pada 13 September 2023. Dengan demikian, saham MBMA yang digenggam menjadi 6,64 miliar saham atau 6,16 persen. Sebelumnya pria yang akrab disapa Boy Tohir ini genggam 8,14 miliar saham MBMA atau setara 7,55 persen pada 12 September 2023. Namun, harga penjualan saham MBMA itu tidak disebutkan.
Baca Juga
Sebelumnya berdasarkan laporan biro administrasi efek untuk pemilikan saham MBMA yang mencapai 5 persen atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh per 31 Agustus 2023 antara lain Boy Thohir sebesar 11,08 persen, Huayong International (Hong Kong) Limited sebesar 7,54 persen, PT Merdeka Energi Nusantara sebesar 49,93 persen, dan Winato Kartono sebesar 6,29 persen.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 September 2023, saham MBMA stagnan di posisi Rp 855 per saham. Saham MBMA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 860 per saham. Saham MBMA berada di level tertinggi Rp 870 dan terendah Rp 845 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.027 kali dengan volume perdagangan 1.984.337 lot saham. Nilai transaksi Rp 164,1 miliar.
Sebelumnya, pada 11 September 2023, transaksi harian saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melonjak signifikan di pasar negosiasi. Tercatat transaksi saham MBMA mencapai Rp 1,2 triliun. Saham MBMA naik 5,41 persen menjadi Rp 838 per saham. Saham MBMA ditransaksikan sebanyak dua kali dengan volume perdagangan 15.015.701 saham.
Di pasar negosiasi, saham MBMA berada di level tertinggi Rp 838 dan terendah Rp 795 per saham. Sementara itu, di pasar regular, saham MBMA menguat 0,60 persen ke posisi Rp 840 per saham.
Saham MBMA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 840 per saham. Saham MBMA berada di level tertinggi Rp 855 dan terendah Rp 830 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.295 kali dengan volume perdagangan 15.793.244 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.
Boy Thohir Sebut Prospek Nikel Makin Cerah, Bagaimana Laju Saham MBMA?
Sebelumnya,  Pemilik emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menilai prospek nikel semakin cerah. Ini mengingat ke depan adalah eranya kendaraan listrik (electric vehicle/EV).Â
"Seperti kita ketahui ke depan eranya EV, dan memang masa depan Indonesia menurut saya akan bagus sekali. Dari sisi potensi dari sisi tren, dari sisi future ke depan memang eranya era ke green economy, era digitalisasi, era baterai ya kita semua ini (tunjuk hp) kalau enggak da baterai enggak jalan," kata Boy Thohir saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023).
Dia bilang, berkat dukungan pemerintah terbukti kontribusi nikel yang terus meningkat. "Memang luar biasa support dan dukungan dari pemerintah khususnya Presiden memang terbukti dari nikel satu produk yang tadinya USD 1,5 miliar, kontribusinya hampir USD 30 miliar itu baru nikel to stainless steel belum baterai lain-lain," kata dia.
Dengan demikian, ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menggenjot hilirisasi. Sehingga, banyak perusahaaan yang bisa melantai di BEI melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) seperti Merdeka Battery Materials.Â
Â
Â
Â
Advertisement
Gerak Saham MBMA
"Kalau menurut saya kita harus jujur kita harus terima kasih banyak sama pemerintah khususnya pak Jokowi karena menurut saya kalau kita tidak diarahkan dan tidak diberi semangat oleh Bapak Presiden untuk terus melakukan hilirisasi mungkin enggak banyak perusahaan seperti MBMA dan lain-lain yang bisa melantai di bursa," kata dia.
Bahkan, ia menyebut, sejauh ini potensi pengembangan nikel terbilang bagus. "So far so good dan potensinya baguslah. Persaingan selalu ada, tanpa persaingan istilahnya gaakan ada champion-champion jadi persaingan biasalah," ujar dia.
Sementara itu, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) resmi tercatat dengan kode emiten MBMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 18 April 2023. Lantas, bagaimana laju saham MBMA pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham MBMA dibuka naik Rp 10 ke posisi Rp 805 per saham dari harga awal Rp 795. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham MBMA naik 15,72 persen ke posisi Rp 920 per saham. Saham MBMA naik 10 poin ke posisi Rp 805 per saham.
Saham MBMAÂ berada di level tertinggi Rp 955 dan terendah Rp 805 per saham. Total frekuensi perdagangan 74.751 kali dengan volume perdagangan 21.894.752 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,8 triliun.
Â
Merdeka Battery Materials Patok Harga IPO Rp 795 per Saham
Sebelumnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Merdeka Battery Materials menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 795 per saham. Harga IPO tersebut merupakan level tertinggi dari penawaran saham IPO MBMA yang ditetapkan pada rentang harga Rp 780 – Rp 795 per saham.
Merdeka Battery Materials akan menawarkan sebanyak 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24 persen dari total saham perusahaan dan dapat ditingkatkan menjadi maksimal sebanyak 12,1 miliar saham atau 11,14 persen dari total saham perusahaan pada saat IPO.
Dengan demikian Merdeka Battery Materials berpotensi meraih dana minimum sebesar Rp 8,75 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham sekitar Rp 85 triliun.
Â
Advertisement